Pengenalan Akustik Bangunan
Bangunan merupakan tempat beraktivitasnya banyak manusia. Di tempat ini, kita melakukan berbagai aktivitas, baik itu belajar, bekerja, maupun sekedar bersantai. Dengan banyaknya jenis serta variasi durasi berkegiatan, maka sangat dibutuhkan kenyamanan, agar kegiatan yang kita lakukan menghasilkan output yang sesuai dengan harapan. Dapat dibayangkan output belajar atau bekerja kita saat lingkungan sekitar kita tidak nyaman, maka hasil belajar pun menjadi tidak maksimal.
Salah satu faktor penentu kenyamanan adalah kenyamanan pendengaran. Kenyamanan pendengaran merupakan salah satu faktor yang krusial agar suatu informasi dapat diterima dengan baik, juga agar otak dapat bekerja secara maksimal. Jika diabaikan, maka gangguan dari kebisingan dalam memberi efek buruk pada kesehatan, kesejahteraan, dan kualitas hidup secara umum. Dalam pemenuhan hal ini, maka pemahaman terkait akustik suatu bangunan sangat diperlukan agar rancangan desain sebuah bangunan dapat mengakomodasi kebutuhan kita akan kenyamanan pendengaran.
Akustik bangunan merupakan sebuah ilmu pengendalian suara atau kebisingan pada bangunan, termasuk juga minimalisasi bising yang ditransmisi dari satu ruang ke ruangan lainnya serta pengendalian karakteristik suara dalam ruangan. Pemahaman akan hal ini sangat penting, terutama pada bangunan-bangunan tertentu seperti misal concert hall, studio rekaman, ruang kelas, dan sebagainya, yang memiliki kebutuhan akan kualitas serta kejelasan suara yang baik.
Ilustrasi interaksi suara dalam ruangan
Akustik sebuah bangunan dapat dipengaruhi oleh:
- Geometri dan volume ruang
- Karakteristik absorpsi, transmisi, dan pantulan suara dari permukaan yang menyelubungi atau berada di dalam ruangan
- Karakteristik absorpsi, transmisi, dan pantulan suara dari material antar ruang
- Suara yang ada di dalam atau di luar ruangan
- Transmisi suara melalui udara (airborne sound)
- Kebisingan akibat tumbukan (impact noise)
Terdapat setidaknya 3 parameter yang perlu diperhatikan dalam desain atau evaluasi Akustik Bangunan, yakni Waktu Dengung, Absorpsi Suara, dan Insulasi Suara.
Waktu Dengung
Waktu dengung sebuah ruangan dapat mengubah persepsi suara dari sumbernya dan dapat memberi efek pada kejelasan informasi akustik. Waktu dengung tinggi dapat menyebabkan suara lebih sayu, keras, dan berisik. Ruangan yang didesain untuk aktivitas bicara biasanya memiliki waktu dengung yang rendah, sedangkan waktu dengung yang lebih tinggi dapat memberi kesan lebih pada musik.
Lihat laman Waktu Dengung untuk info lebih lanjut.
Absorpsi Suara
Absorpsi suara merupakan fenomena hilangnya energi suara saat gelombang suara berinteraksi dengan material absorptif, seperti plafon, dinding, lantai, dan objek lainnya, sehingga suara tidak dipantulkan kembali. Absorpsi akustik dapat dimanfaatkan untuk mengurangi waktu dengung.
Lihat laman Absorpsi Suara untuk info lebih lanjut.
Bermacam jenis suara yang umum pada bangunan
Insulasi Suara
Transmisi suara dapat dicegah atau diminimalisasi dengan insulasi suara dan memblokir jalur udara. Insulasi suara dari material berbahan tunggal dipengaruhi massa, stiffness, dan redaman. Insulasi suara dari konstruksi kantor yang baik biasanya pada orde 45 dB Dw. Hal ini berarti jika tingkat suara pada ruangan sumber adalah 65 dB (tingkat suara saat bicara), maka tingkat suara pada ruang di sebelahnya, yakni ruang penerima, yakni sekitar 20 dB (nyaris tak terdengar).
Lihat laman Insulasi Suara untuk info lebih lanjut.