Bising Sistem HVAC di Ruang Kerja
Bising di dalam lingkungan kerja mengganggu kenyamanan dan terbukti dapat menurunkan produktivitas. Tercatat angka keluhan tertinggi di dalam lingkungan kerja berhubungan dengan sistem Heating (panas), Ventilating (ventilasi), dan Air Conditioning (peralatan pengatur parameter udara) atau biasa disebut dengan HVAC. Keluhan kedua tertinggi setelah parameter udara (suhu, kelembapan, dll) adalah bising dari peralatan HVAC itu sendiri.
Bising dari sistem HVAC tersebut diperparah dengan mulai banyaknya pengaplikasian struktur bangunan yang bertambah ringan, kecepatan angin di dalam duct yang bertambah cepat, ruangan peralatan Mechanical Electrical Plumbing (MEP) yang bertambah kecil, guna efisiensi energi dan anggaran. Mayoritas kasus masalah bising HVAC sistem dikarenakan diabaikannya proses desain akustik yang seharusnya diterapkan, bukan karena teknologi perlatan HVAC sistem yang kurang baik. Dimana kasus tersebut malah berpotensi bertambahnya pengeluaran biaya karena dilakukannya renovasi dan desain ulang setelah konstruksi selesai.
Tipikal bising yang dihasilkan dari sistem HVAC bisa dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
- Frekuensi rendah, umumnya dihasilkan dari getaran kipas pada rentang frekuensi suara 16 Hz – 250 Hz; berbeda lagi dengan bising dari tipe Variable-Air-Volume (VAV) sistem yang biasanya di rentang frekuensi suara 125 Hz – 500 Hz.
- Frekuensi tengah, umumnya disebabkan karena turbulensi aliran udara pada sistem ducting, ada pada rentang frekuensi suara 31,5 Hz – 1000 Hz.
- Frekuensi tinggi, umumnya disebabkan oleh sistem damper udara di bagian diffuser yang berkontribusi pada bising suara di frekuensi 1000 Hz – 4000 Hz
Dapat kita lihat dari daftar diatas kalau bising dari sistem HVAC terdiri dari benyak variasi komponen bising. Di lapangan komponen-komponen tersebut bisa digolongkan menjadi:
- Bising Ductborne karena turbulensi udara di dalam ducting
- Bising dari mesin HVAC itu sendiri
- Bising Duct Break-in (suara mesin yang masuk via ducting)
- Bising Duct Break-out (suara mesin yang keluar via ducting)
- Bising Terminal End yang disebabkan oleh turbulensi udara komponen terakhir di sistem ducting (flexible duct, diffuser, air damper, dsb)
Permasalahan pada setiap komponen bising tersebut mempunyai treatment akustik masing-masing, tidak ada hanya satu solusi untuk memecahkan semua permasalahan tersebut sekaligus. Gambar di bawah ini memperlihatkan ilustrasi hubungan dari komponen-komponen bising yang disebutkan di atas:
Setelah didapatkan nilai level suara bising yang dihasilkan dari semua komponen-komponen tersebut, nilai tersebut akan dikomparasikan dengan standar/baku bising yang berlaku untuk secara local ataupun internasional. Standar bising yang umum diterapkan untuk sistem HVAC adalah Noise Criterion (NC) yang diperkenalkan oleh ASHRAE. untuk ruangan kerja pribadi target desain yang ditetapkan adalah NC 30 sampai dengan NC 35, dan untuk ruang kerja tapal terbuka (Open Office) didesain untuk mencapai rentang NC 40 sampai dengan NC 45. Dari pengalaman kami lingkungan kerja di dalam ruangan dengan bising di atas NC 45 berpotensi menyebabkan keluhan dari pengguna ruangan tersebut.
Geonoise Indonesia menyediakan jasa konsultasi, perhitungan dan pengukuran terkait kebisingan mekanikal pada bangunan, khususnya sistem HVAC.