Cara Mounting Akselerometer

Mounting (penempelan) akselerometer: pertimbangan dalam pemilihan

Salah satu tantangan yang dihadapi dalam melakukan pengukuran vibrasi menggunakan akselerometer adalah cara menempelkan akselerometer pada permukaan atau objek yang hendak diukur. Pemilihan teknik mounting yang tepat sangat berpengaruh baik pada hasil pengukuran maupun dari sudut pandang kemudahan menempelkan di lapangan.

Cara mounting akselerometer dapat mempengaruhi hasil pengukuran karena pengaruhnya terhadap frekuensi resonan akselerometer. Akselerometer memiliki faktor amplifikasi yang signifikan pada frekuensi resonan, sehingga dalam pengukuran menggunakan akselerometer, penting untuk memilih metoda mounting yang tidak menggeser frekuensi resonan sehingga masuk ke frekuensi yang ingin kita ukur.

Secara umum, terdapat empat teknik mounting akselerometer yang dapat dipilih yaitu:

  1. Stud mounting: teknik ini digunakan dengan cara menempelkan akselerometer menggunakan mur dan baut. Teknik ini adalah sering dianggap sebagai teknik mounting yang menghasilkan hasil pengukuran yang terbaik dibandingkan dengan opsi lainnya. Stud mounting menghasilkan frekuensi resonan yang tinggi sehingga cukup jauh dari frekuensi yang umumnya ingin kita ukur. Untuk meningkatkan performa dengan metoda ini, diperlukan apa yang biasa disebut dengan coupling fluid seperti oli, petroleum jelly atau beeswax.

Kekurangan dari stud mounting adalah, tidak semua objek memiliki lokasi yang memungkinkan untuk dibaut pada permukannya. Jika tidak ada, maka diperlukan modifikasi pada permukaan objek sehingga dapat meninggalkan bekas setelah pengukuran selesai dilakukan.

  1. Adhesive: terdapat beberapa adhesif yang dapat dipilih untuk menempelkan akselerometer seperti epoxy (biasanya dipilih untuk mounting permanen), wax, lem dan double sided tape. Penggunaan adhesif memiliki frekuensi resonan yang lebih rendah dari stud mounting, tetapi pada kebanyakan kasus masih cukup tinggi sehingga tidak mempengaruhi hasil pengukuran pada frekuensi yang ingin diukur. Tentunya pengaruh pada respon frekuensi ini tergantung pada jenis adhesif yang digunakan juga.

Kekurangan dari penggunaan adhesif, terutama untuk mounting sementara adalah sulitnya membersihkan adhesif setelah digunakan baik pada akselerometer ataupun permukaan objek yang ingin kita ukur.

Salah satu opsi lain terkait adhesif adalah dengan menggunakan adhesive mounting pad, yaitu dengan menempelkan sebuah pad pada permukaan objek menggunakan adhesif, kemudian akselerometer dimounting menggunakan sekrup pada pad tersebut. Hal ini memungkinkan kita untuk memindahkan satu akselerometer ke beberapa lokasi dengan lebih mudah. Pada aplikasinya, adhesive mounting pad memudahkan pengguna jika membutuhkan pengukuran berulang pada objek yang sama, dan juga menghindari kontak langsung antara akselerometer dan adhesif sehingga tidak perlu dibersihkan.

  1. Magnet: Untuk objek atau permukaan dengan bahan metal, salah satu opsi yang mudah dan tidak meninggalkan bekas adalah dengan menggunakan magnetic mounting base pada akselerometer sehingga akselerometer dapat menempel pada permukaan metal.

Kekurangannya, resonan frekuensi jika menggunakan magnet dapat turun sehingga dapat mempengaruhi hasil pengukuran jikalau frekuensi pengukuran yang ingin kita lakukan cukup tinggi (diatas 1 kHz). Untuk pengukuran jangka pendek dan tidak berulang, penggunaan magnet adalah salah satu opsi yang sering digunakan.

  1. Handheld: Pada beberapa kasus, permukaan yang hendak diukur tidak memungkinkan kita untuk menempelkan akselerometer dengan tiga opsi lainnya diatas, sehingga opsi yang tersisa adalah dengan memegang akselerometer pada permukaan. Pada kasus seperti ini, probe tip dapat digunakan sehingga kita dapat memberikan tekanan pada permukaan dengan lebih mudah dengan tangan.

Kekurangannya, rentang frekuensi yang dapat diukur menjadi jauh lebih sempit, umumnya dibawah sekitar 100 Hz. Karena tangan manusia juga tidak dapat diam dengan sempurna, maka frekuensi di bawah 10 Hz juga menjadi tidak akurat.

Author Natanael Hizkia

More posts by Natanael Hizkia

Leave a Reply