Profesi konsultan akustik arsitektural di indonesia mulai berkembang pada tahun 1990an walaupun fakta sebenarnya di negara lain, sudah dikenal sejak tahun 1950an bertepatan dengan selesainya perang dunia ke II. Pada awalnya profesi ini mulai dikenal saat arsitek dan pemerintah memerlukan individu atau perusahaan untuk meneliti dan mempelajari solusi akustik yang praktis (applicable) di bidang bising transportasi, perumahan, dan elektronik.
Sekarang konsultan akustik arsitektural secara garis besar bisa dibilang sudah mulai dewasa dalam bisnis konstruksi bangunan, namun masih terus tumbuh dengan bertambahnya populasi manusia di dunia dan orang-orang mulai sensitif dan menjadi pemilih untuk dapat menempati ruangan dan bangunan dengan kualitas akustik yang baik.
Ilmu tentang akustik arsitektural mencakup analisa dan desain akustik pada bangunan yang akan dibangun ataupun sudah terbangun. Jasa konsultasi akustik arsitektural dapat dikategorikan kedalam beberapa kelompok kerja yaitu:
1. Pengetesan performa akustik dari sebuah produk atau material
2. Pengendalian bising terkait sistem transportasi
3. Pengendalian bising dari peralatan mekanik di dalam dan di luar bangunan
4. Pengendalian bising lingkungan di sekitar bangunan
5. Pengendalian getaran/seismik bangunan
6. Pengelolaan pantulan suara di dalam ruangan untuk mencegah gaung panjang dan gema
Artikel tentang profesi konsultan akustik akan kami bagi menjadi 3 bagian untuk mempermudah pembaca dalam mencerna tentang apa yang kami lakukan sebagai konsultan akustik di bidang arsitektural. Secara garis besar rangkumannya adalah sebagai berikut:
I. Kebutuhan dari Klien (Mengapa dan kapan klien membutuhkan konsultasi akustik)
– Untuk dapat mencapai kualitas akustik yang tepat pada ruangan di dalam bangunan
– Untuk dapat menentukan ruangan mana yang akan dilakukan evalusi akustik, karena tidak semua ruangan membutuhkan evaluasi akustik. (budget saving?)
– Untuk mengendalikan bising dari fasilitas bangunan yang berdekatan dengan sumber suara
– untuk memperbaiki masalah suara di fasilitas yang sudah terbangun (renovasi akustik)
– Untuk mengikut sertakan informasi dalam dokumen tentang dampak akustik dari bangunan tersebut terhadap lingkungan sekitar atau sebaliknya.
II. Keahlian (Apa ilmu dan pengetahuan yang dibutuhkan dari seorang/perusahaan konsultasi akustik arsitektural)
– Pemahaman mendasar tentang teori dan prilaku gelombang suara di dalam dan luar lingkungan
– Latar belakang Science, Matematika, dan Engineering
– Pengetahuan tentang arsitektur, musik, desain interior, dan teknik konstruksi
– Pemahaman tentang sistem peralatan mekanikal gedung
– Kemampuan mengoprasikan alat ukur suara beserta metode pengukurannya
– Kemampuan untuk dapat menjelaskan informasi dan teknikal akustik ke orang yang awam tentang akustik (The most important part!)
III. Ruang lingkup kerja (Apa saja yang harus dikerjakan oleh seorang/perusahaan konsultasi akustik arsitektural)
– Menentukan target/kriteria akustik dan merumuskan masalah yang sudah ada ataupun yang akan terjadi nantinya
– Mengembangkan rekomendasi treatment akustik untuk mencapai targetnya
– Menyajikan gambar detail dari rekomendasi akustik
– Mereferensikan dan memastikan jika material dari treatment akustik tersebut dapat diaplikasikan dan tersedia di pasar
– Memastikan kesesuaian treatment akustik yang terpasang dengan gambar detail perencanaan
– Melakukan pengukuran akustik untuk mengkuantifikasikan treatment tersebut sesuai dengan apa yang sebelumnya direncakan
Setiap bagian di atas akan kami coba jelaskan secara detail dalam artikel selanjutnya, dengan harapan klien atau calon klien kami mengetahui pekerjaan konsultan akustik yang sebenarnya dan dapat memilih konsultan akustik yang tepat untuk proyek mereka. see you soon! 😊