Konsultasi dan pemodelan desain faced terkait kebisingan
Façade pada sebuah bangunan merupakan komponen penting pada propagasi kebisingan karena pengaruhnya dalam refleksi suara. Façade yang berhadapan langsung dengan jalan raya memperoleh dampak dari bising kendaraan yang dapat memantul ke bagian depan balkon atau bagian arsitektur lainnya dan menimbulkan kebisingan pada bagian dalam bangunan.
Insulasi suara dapat ditingkatkan melalui façade dengan menggunakan material atau komponen yang memiliki kinerja tinggi. Perancangan bentuk façade perlu dipertimbangkan karena juga dapat mempengaruhi proses refleksi suara. Façade dapat dimodelkan dalam refleksi yang teratur dan difuse dengan mengasumsikan bahwa jumlah energi yang dipantulkan secara difuse namun sisanya dipantulkan secara teratur.
Dampak hamburan yang disebabkan oleh façade bangunan pada tingkat kebisingan bergantung pada karakteristik akustik yang ditimbulkan dari jalan raya. Banyak parameter yang harus dipertimbangkan saat memodelkan perambatan suara di jalan. Pemodelan pada façade dengan sumber kebisingan berasal dari jalan raya, rel kereta, panggung dan lain-lain dapat dimodelkan menggunakan SoundPlan.
Pemodelan Akustik Façade Menggunakan SoundPLAN
Pemodelan akustik pada façade biasanya dilakukan untuk memprediksi dampak kebisingan dari noise kendaraan. Prediksi ini dilakukan untuk keperluan perencanaan dalam menentukan material yang digunakan sebagai insulasi pada façade. Pemodelan kebisingan pada façade dilakukan menggunakan software SoundPlan untuk menghitung level suara yang sampai ke façade.
Cara Melakukan Prediksi Kebisingan Pada Façade.
Modelkan terlebih dahulu bangunan yang akan dikaji untuk melihat level suara yang sampai pada façade bangunan tersebut. Untuk melakukan prediksi level suara yang diterima oleh façade maka perlu didefinisikan sumber-sumber suara yang mungkin berkontribusi terhadap façade. Sumber kebisingan bisa berasal dari kendaraan pada jalan raya, jalan tol, rel kereta dan panggung. Perhitungan emisi kebisingan ini dilakukan berdasarkan beberapa standar yang akan digunakan. Sebagai contoh untuk emisi kebisingan yang berasal dari kendaraan di jalan raya atau jalan tol menggunakan standar NMPB, CoRTN, ASJ RTN, NMPB, TNM dan untuk rel kereta dapat menggunakan FTA/FRA. Untuk memprediksi seberapa besar kontribusi dari jalan raya maka diperlukan data berupa jumlah kendaraan berdasarkan kategorinya (motor, kendaraan pribadi, kendaraan berat) dan juga kecepatannya serta kondisi rel seperti adanya parapet dan joint. Sementara itu, untuk prediksi level suara dari kereta, mengikuti standar dari FTA/FRA dengan memasukkan jumlah kereta yang lewat setiap harinya, Panjang kereta dan jumlah gerbongnya serta kondisi rel seperti adanya bridge. Sumber lainnya bisa dimodelkan dengan mengasumsikan sebagai sumber titik atau sumber garis.
Setelah sumber-sumber suara didefinisikan selanjutnya dilakukan kalkulasi di setiap titik untuk setiap sisi façade bangunan untuk melihat level suara yang diterima. Selanjutnya dilakukan pemetaan untuk setiap sisi façade seperti gambar di bawah ini.