underwater acoustic

Akustik Bawah Air (Underwater Acoustics)

By | All, Articles, blog, News, Uncategorized | No Comments

Akustik bawah air (underwater acoustics) adalah salah satu topik yang menarik karena aplikasinya yang luas. Aplikasi akustik bawah air antara lain

  • Sonar yang umumnya digunakan untuk mengekstrak informasi terkait laut seperti kedalaman laut dan objek-objek yang berada di bawah laut
  • Komunikasi bawah air, baik dimanfaatkan oleh manusia untuk berkomunikasi antar perangkat di bawah air, atau bahkan digunakan oleh sebagian jenis paus untuk berkomunikasi memanfaatkan SOFAR channel (sound fixing and ranging channel).
  • Kebisingan bawah air yang mulai menjadi perhatian belakangan akibat pengaruhnya pada kelestarian bawah laut. Sumber-sumber kebisingan bawah laut antara lain konstruksi anjungan lepas pantai, kapal laut, dan pembangkit listrik tenaga bayu yang dibangun lepas pantai.

Lautan itu sendiri adalah waveguide akustik yang memiliki batas atas permukaan laut dan batas bawah dasar laut. Interaksi dengan permukaan laut yang bisa bervariasi, seperti gelombang pada permukaan dan adanya es, serta interaksi dengan dasar laut yang memiliki karakteristik berbeda-beda, menyebabkan semakin kompleksnya propagasi suara di dalam laut.

Salah satu yang menyebabkan propagasi akustik di bawah laut menjadi menarik karena adanya variasi kecepatan suara yang menyebabkan mungkinnya suara berbelok, mirip seperti efek refraksi pada cahaya dalam ilmu optik. Di lautan, kecepatan suara dipengaruhi tekanan statik, salinitas, dan temperatur. Secara sederhana, kecepatan suara dapat diekspresikan menggunakan persamaan empiris sebagai berikut:

c = 1449.2 + 4.6 T – 0.055 T2 + 0.00029 T3 + (1.34 – 0.01 T) (S – 35) + 0.016 z

dimana c adalah kecepatan suara, T adalah temperatur dalam derajat celcius, S adalah salinitas dalam part per thousand, dan z adalah kedalaman dalam meter. Pada kebanyakan kasus, persamaan diatas dapat digunakan. Pada permukaan laut, parameter-parameter yang mempengaruhi kecepatan suara diatas dapat berubah secara harian dan musiman, yang juga ditentukan oleh faktor geografis dari permukaan laut yang menjadi perhatian kita.

Beberapa opsi pemodelan propagasi suara di bawah laut yang sering ditemui antara lain

  • Normal modes: metode ini didasari dari persamaan Helmholtz (persamaan gelombang untuk sumber harmonik). Perlu diingat seperti sudah disinggung sebelumnya, bahwa lautan adalah sebuah waveguide dengan batas atas permukaan laut dan batas bawah dasar laut. Pada pemodelan dua dimensi (2D), hasil perhitungan akan bergantung pada frekuensi sumber suara (akan menentukan modeshape function pada waveguide), kedalaman sumber suara (menentukan interferensi sumber suara dan refleksi dari batas-batas waveguide) dan kedalaman lautan itu sendiri. Jika diinginkan pemodelan laut sebagai waveguide ideal (dasar laut dianggap rigid), kondisi batas yang digunakan adalah kondisi Dirichlet pada permukaan lautan dan kondisi Neumann pada dasar lautan. Jika dasar laut dimodelkan sebagai medium propagasi dengan densitas dan kecepatan suara tertentu, pemodelan ini disebut dengan Pekeris waveguide. Basis matematis yang sama juga melahirkan metoda lainnya yang disebut wavenumber integration atau di disiplin akustik bawah air juga dikenal sebagai FFP (Fast Field Program) yang tidak dibahas di artikel ini.
  • Parabolic equation (PE): metode yang juga dikenal sebagai paraxial model ini juga didasari dari persamaan Helmholtz. Akan tetapi, persamaan ini menyederhanakannya sehingga hanya memungkinkan gelombang untuk berjalan ke satu arah (forward-propagating). Berbagai opsi approksimasi dari square-root operator pada PE dalam mencari solusi persamaan ini menyebabkan sudut yang valid bervariasi tergantung dari pendekatan yang digunakan. Semakin besar sudutnya yang valid, tentu akan menghasilkan solusi yang lebih baik. Contoh pendekatan yang digunakan adalah Tappert (narrow-angle), Claerbout (Wide-angle) dan Padé (Wide-angle hingga very-wide-angle bergantung pada orde yang digunakan). Kondisi batas ideal waveguide dan pekeris waveguide dapat juga digunakan untuk model ini.
  • Finite difference (FDM) dan finite element (FEM): FDM dan FEM dapat diaplikasikan pada persamaan gelombang ataupun persamaan Helmholtz untuk memodelkan propagasi suara di bawah laut. FDM menjadi opsi pemodelan akustik bawah laut khususnya jika kondisi yang ingin dimodelkan memiliki dasar yang elastik, dengan kondisi geometri yang irreguler seperti kondisi batas yang tidak rata, atau dasar dengan properti yang bervariasi secara lateral. Aplikasi FDM untuk propagasi bawah laut misalnya pada propagasi suara di Arctic dengan bongkahan es besar yang terapung. Perbedaan FEM dan FDM pada dasarnya ada pada diskretisasi yang dilakukan: FDM melakukan diskretisasi pada persamaan, sedangkan FEM melakukan diskretisasi pada domain fisis dimana persamaan tersebut berlaku. FEM sendiri seringkali digunakan untuk mencari solusi untuk parabolic equation (PE) pada akustik bawah air.
  • Ray tracing: Metoda ini memodelkan suara sebagai sinar (“ray”) sehingga trajektori suara saat berpropagasi dapat dimodelkan. Ray tracing sudah lama dikembangkan dan digunakan pada pemodelan akustik bawah air. Saat ini, metoda ini tidak sepopuler dahulu di komunitas penelitian akustik bawah air karena pendekatan frekuensi tinggi yang digunakan pada metoda ini Interferensi antar gelombang tidak dapat dimodelkan dengan metoda ini, yang pada aplikasi dan frekuensi tertentu adalah fenomena yang cukup penting. Akan tetapi, metoda ini masih banyak digunakan jika kecepatan perhitungan menjadi prioritas. Fenomena penting seperti beloknya suara akibat perbedaan kecepatan suara (ray bending) pun dapat dimodelkan menggunakan metoda ini.
Harmonisasi Suara: Menyingkap Peran Desain Akustik dalam Arsitektur Tradisional Asia Tenggara

Harmonisasi Suara: Menyingkap Peran Desain Akustik dalam Arsitektur Tradisional Asia Tenggara

By | All, Articles, Uncategorized

Di jantung Asia Tenggara, arsitektur kawasan ini tidak hanya mencerminkan kekayaan warisan budaya, tetapi juga pemahaman mendalam tentang lingkungan. Arsitektur tradisional Asia Tenggara telah lama dipuji karena perpaduan bentuk, fungsi, dan elemen alam. Salah satu aspek yang sering diabaikan dari arsitektur ini adalah pertimbangan mendalam terhadap desain akustik. Dari halaman yang luas hingga kuil dengan desain rumit, peran desain akustik sangat mempengaruhi pengalaman sensori dan makna budaya dari keajaiban arsitektur ini.

Kebijaksanaan Leluhur Diwujudkan dalam Desain

Arsitektur tradisional Asia Tenggara mengintegrasikan desain akustik yang menghadirkan perpaduan harmonis antara suara dan ruang. Para arsitek berabad-abad yang lalu secara cerdik menyadari pengaruh kuat suara pada pengalaman manusia. Dari nyanyian berirama di kuil Buddha hingga resonansi musik gamelan yang semarak, ruang arsitektur ini dirancang untuk memperkuat atau mengecilkan suara dengan sengaja. Beresonansi dengan kebijaksanaan leluhur, desain akustik bangunan ini berfungsi sebagai bukti pemahaman mendalam tentang hubungan timbal balik antara suara dan arsitektur.

Spiritualitas dan Lanskap Suara

Banyak keajaiban arsitektur tradisional Asia Tenggara dibangun dengan tujuan memfasilitasi praktik dan ritual spiritual. Ambil contoh, Candi Borobudur di Indonesia. Situs Warisan Dunia UNESCO ini memiliki kualitas akustik yang luar biasa. Jalinan rumit stupa dan teras menciptakan lanskap suara yang menggaungkan nyanyian dan himne, meningkatkan pengalaman spiritual bagi para peziarah. Prinsip akustik serupa diamati dalam desain wat (kuil) Thailand dan pagoda di Myanmar, di mana resonansi nyanyian dan lonceng upacara dipertimbangkan dengan cermat.

Keterlibatan Masyarakat dan Ruang Sosial

Dalam arsitektur tradisional Asia Tenggara, desain akustik terkait erat dengan kehidupan masyarakat. Desain ruang komunal, seperti alun-alun dan pasar, melibatkan pertimbangan cermat tentang bagaimana suara akan menyebar di area ini. Penempatan bangunan, desain terbuka, dan penggunaan bahan alami semuanya berkontribusi dalam membentuk lingkungan akustik. Di desa-desa Bali, misalnya, tata letak kompleks perumahan, yang dikenal sebagai banjar, diatur untuk menciptakan penyangga akustik yang menangkap dan menyebarkan suara, memfasilitasi pertemuan masyarakat dan pertunjukan musik tradisional.

Elemen Alam sebagai Alat Akustik

Salah satu ciri khas arsitektur tradisional Asia Tenggara adalah integrasi mulus elemen alam, yang meluas ke ranah desain akustik. Penggunaan fitur air, seperti air mancur dan kolam, sengaja dimasukkan untuk memodulasi suara dan menciptakan rasa ketenangan. Halaman dan paviliun terbuka diposisikan secara strategis untuk memanfaatkan gemerisik daun yang lembut dan suara air mengalir yang menenangkan. Elemen alam ini tidak hanya meningkatkan suasana akustik tetapi juga berfungsi sebagai penghubung untuk menumbuhkan hubungan dengan lingkungan sekitarnya.

Pengaruh Modern dan Upaya Pelestarian

Seiring urbanisasi dan modernisasi terus membentuk lanskap Asia Tenggara, praktik arsitektur tradisional menghadapi tekanan perubahan. Namun, ada gerakan yang berkembang untuk melestarikan dan mengadaptasi prinsip desain akustik tradisional dalam struktur kontemporer. Arsitek dan konservasionis semakin menyadari makna budaya dan sensori dari desain akustik tradisional, dan upaya sedang dilakukan untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip ini ke dalam proyek arsitektur modern.

Kesimpulannya, peran desain akustik dalam arsitektur tradisional Asia Tenggara melampaui sekadar estetika. Ini adalah bukti pemahaman mendalam tentang hubungan timbal balik antara suara, ruang, dan budaya. Dari tempat perlindungan spiritual hingga ruang komunal, arsitektur kawasan ini beresonansi dengan kebijaksanaan masa lalu, menyatukan harmoni suara yang memperkaya pengalaman manusia.

Artikel ini menyoroti persimpangan arsitektur dan suara yang sering diabaikan, memberikan apresiasi yang lebih dalam terhadap pentingnya desain akustik dalam arsitektur tradisional Asia Tenggara.

Pengendalian Kebisingan dan Lingkungan Perkotaan di Asia: Mengatasi Tantangan yang Semakin Berkembang

Pengendalian Kebisingan dan Lingkungan Perkotaan di Asia: Mengatasi Tantangan yang Semakin Berkembang

By | Uncategorized | No Comments

Urbanisasi yang cepat di Asia dan perkembangan ekonomi telah mengubah lanskap perkotaan, tetapi kemajuan ini harus dibayar mahal – meningkatnya polusi suara. Seiring pertumbuhan kota-kota di Asia, masalah pengendalian kebisingan telah menjadi perhatian yang mendesak. Artikel ini mengeksplorasi tantangan yang terkait dengan polusi suara di lingkungan perkotaan Asia dan menyoroti potensi strategi dan inisiatif untuk mengurangi dampaknya.

  1. Meningkatnya Urbanisasi dan Polusi Suara:

Kota-kota di Asia ramai dengan aktivitas, ditandai dengan lalu lintas yang padat, konstruksi, dan kepadatan penduduk yang tinggi. Faktor-faktor ini berkontribusi terhadap peningkatan tingkat kebisingan, yang memiliki konsekuensi signifikan bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Kebisingan yang berlebihan dapat menyebabkan stres, gangguan tidur, dan masalah kesehatan mental dan fisik lainnya di kalangan penduduk perkotaan.

  1. Transportasi dan Kebisingan:

Dengan urbanisasi yang cepat, lalu lintas kendaraan meningkat, menciptakan sumber utama polusi suara. Jalan yang sibuk, klakson yang membunyikan klakson, dan kebisingan mesin berkontribusi terhadap tingkat kebisingan yang terus tinggi di kota-kota Asia. Pemerintah berusaha untuk mengatasi masalah ini melalui inisiatif seperti manajemen lalu lintas, sistem transportasi umum yang lebih baik, dan promosi kendaraan listrik

  1. Kebisingan Konstruksi:

Kegiatan konstruksi merupakan bagian integral dari pembangunan perkotaan tetapi sering menghasilkan tingkat kebisingan yang tinggi. Sektor real estat dan infrastruktur Asia yang berkembang pesat berkontribusi pada proyek konstruksi yang berkelanjutan, yang menyebabkan polusi suara yang mengganggu penduduk sekitar dan menimbulkan tekanan pada lingkungan. Peraturan yang ketat dan pelaksanaan praktik konstruksi yang lebih tenang dapat membantu meminimalkan dampaknya.

  1. Faktor Budaya dan Sosial:

Latar belakang budaya Asia yang beragam menimbulkan tantangan unik dalam pengendalian kebisingan. Festival, kegiatan keagamaan, dan perayaan sering melibatkan musik keras, petasan, dan sumber kebisingan lainnya. Menyeimbangkan tradisi budaya dengan kebutuhan pengendalian kebisingan membutuhkan kesadaran, dialog, dan keterlibatan masyarakat untuk menemukan solusi yang sesuai yang menghormati praktik budaya sambil meminimalkan dampak buruk.

  1. Strategi Perencanaan Kota:

Perencanaan kota yang efisien memainkan peran penting dalam mengurangi polusi suara. Pemerintah dan perencana kota di Asia semakin mempertimbangkan tindakan pengurangan kebisingan selama pengembangan kawasan perkotaan baru. Menerapkan kode bangunan yang memasukkan langkah-langkah kedap suara, merancang zona penyangga yang memadai, dan menciptakan ruang hijau dapat membantu mengurangi polusi suara dan meningkatkan kualitas hidup penduduk perkotaan.

  1. Kesadaran dan Pendidikan Publik:

Menciptakan kesadaran dan mempromosikan perilaku yang bertanggung jawab di antara masyarakat merupakan elemen penting dalam mengatasi polusi suara. Kampanye pendidikan publik dapat membantu individu memahami efek berbahaya dari polusi suara dan mendorong mereka untuk menerapkan praktik yang mengurangi tingkat kebisingan, seperti menurunkan volume musik, menggunakan peralatan yang lebih tenang, dan menghormati zona tenang yang ditentukan.

Kesimpulan:

Ketika pusat-pusat perkotaan di Asia terus tumbuh dan berkembang, isu polusi suara menjadi semakin relevan. Mengatasi tantangan ini membutuhkan pendekatan komprehensif yang mencakup strategi perencanaan kota, kerangka peraturan, kemajuan teknologi, dan keterlibatan publik. Dengan menerapkan langkah-langkah pengendalian kebisingan, Asia dapat menciptakan lingkungan perkotaan yang tidak hanya mendorong pertumbuhan dan pembangunan ekonomi tetapi juga memprioritaskan kesehatan dan kesejahteraan penduduknya.

Polusi Suara dan Penyakit Kardiovaskular: Kekhawatiran yang Berkembang

By | Uncategorized

Polusi suara adalah masalah yang berkembang di dunia modern kita. Kebisingan yang tidak diinginkan atau berlebihan itulah yang dapat berdampak negatif pada kesehatan dan kesejahteraan manusia. Dalam beberapa tahun terakhir, para peneliti menemukan bahwa polusi suara dapat dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit kardiovaskular.

 

Sebuah studi yang dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa paparan kebisingan lingkungan dapat berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat. Menurut WHO, lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia terpapar kebisingan tingkat tinggi, dan paparan ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit kardiovaskular.

 

Penyakit kardiovaskular adalah penyebab utama kematian secara global, terhitung hampir 18 juta kematian setiap tahun. Penyakit ini mempengaruhi jantung dan pembuluh darah dan dapat mengakibatkan serangan jantung, stroke, dan komplikasi kesehatan lainnya.

 

Hubungan antara polusi suara dan penyakit kardiovaskular telah ditetapkan melalui berbagai penelitian. Salah satu studi paling signifikan dalam hal ini dilakukan oleh Universitas Oxford. Dalam studi ini, peneliti menemukan bahwa paparan kebisingan tingkat tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung hingga 50%. Studi tersebut juga menemukan bahwa polusi suara dapat meningkatkan risiko stroke dan penyakit kardiovaskular lainnya.

 

Jadi, bagaimana polusi suara mempengaruhi sistem kardiovaskular? Jawabannya terletak pada respon stres tubuh. Saat kita terpapar kebisingan, tubuh kita bereaksi dengan melepaskan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin. Hormon-hormon ini memicu respons “lawan atau lari”, yang dapat menyebabkan peningkatan detak jantung, tekanan darah, dan laju pernapasan. Respons ini normal dan diadaptasi secara evolusioner untuk membantu kita menghadapi ancaman dan bahaya. Namun, paparan kronis terhadap kebisingan lingkungan dapat menyebabkan respons stres yang berkepanjangan, menyebabkan kerusakan jangka panjang pada sistem kardiovaskular.

 

Kebisingan lingkungan juga dapat mengganggu tidur, yang penting untuk berfungsinya sistem kardiovaskular. Kurang tidur dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, gangguan toleransi glukosa, dan dampak negatif lainnya pada jantung dan pembuluh darah. Selain itu, dampak polusi suara pada sistem kardiovaskular tidak terbatas pada orang dewasa saja. Anak-anak yang tumbuh di lingkungan yang bising mungkin berisiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular di kemudian hari. Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak yang terpapar kebisingan lalu lintas tingkat tinggi lebih cenderung memiliki tekanan darah tinggi, bahkan pada usia muda. Hal ini sangat memprihatinkan, karena tekanan darah tinggi di masa kanak-kanak dapat menyebabkan risiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular di masa dewasa. Penting untuk dicatat bahwa polusi suara tidak hanya terbatas pada kebisingan lalu lintas. Itu juga bisa berasal dari sumber seperti pesawat terbang, aktivitas industri, dan bahkan peralatan rumah tangga. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengambil langkah-langkah untuk mengurangi polusi suara di lingkungan kita. Pemerintah di seluruh dunia mengambil langkah-langkah untuk mengurangi tingkat kebisingan, seperti membuat penghalang kebisingan, mengatur emisi kebisingan dari aktivitas industri, dan membatasi transportasi malam hari. Individu juga dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi paparan terhadap polusi suara. Ini bisa termasuk memakai penyumbat telinga atau headphone peredam bising, menghindari lingkungan yang bising, dan memilih moda transportasi yang lebih tenang. Selain itu, menciptakan lingkungan yang tenang di rumah, seperti menggunakan tirai kedap suara atau menambahkan sekat, juga dapat membantu mengurangi tingkat kebisingan. Kesimpulannya, polusi suara merupakan masalah kesehatan masyarakat yang signifikan yang dapat memiliki efek negatif pada sistem kardiovaskular. Paparan kronis kebisingan lingkungan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi. Sangat penting untuk mengambil langkah-langkah untuk mengurangi polusi suara di lingkungan kita dan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya melindungi kesehatan kita dari efek berbahaya dari polusi suara.

 

 

Perayaan Songkran – Keluhan kebisingan selama liburan

Perayaan Songkran – Keluhan karena kebisingan selama liburan

By | Uncategorized

Minggu sebelumnya adalah minggu perayaan di Thailand untuk Tahun Baru Thailand atau juga dikenal sebagai “Festival Songkran”. Perayaan ini biasanya berlangsung selama tiga hari dari tanggal 13 -15 April setiap tahunnya. Perayaan ini juga terkenal dengan cara masyarakat merayakannya dengan mengadaptasi kegiatan adat menjadi festival air atau perang air. Tahun ini juga sedikit istimewa setelah pemerintah mengambil jeda selama situasi COVID-19. Banyak tanggapan positif dari masyarakat yang akhirnya cenderung kembali ke kondisi normal yang bisa mereka rayakan, dan banyak festival kini diperbolehkan lagi.


Ada banyak area atau jalan terkenal di mana sebagian besar orang Thailand dan orang asing pergi untuk menikmati festival dan pertarungan air, tetapi beberapa mungkin tidak begitu nyaman untuk bepergian melintasi kota di sana. Saat itulah orang perlu menemukan cara merayakannya!
Banyak klip di internet menunjukkan bagaimana orang bersenang-senang di rumah mereka sendiri, kebanyakan orang akan memiliki stasiun air kecil di depan rumah mereka di mana tetangga mereka dapat bergabung ketika mereka lewat. Beberapa mungkin membuatnya lebih besar dan lebih menyenangkan, memiliki speaker/pengeras suara dan menyalakan musik untuk berpesta.


Namun, ini mungkin baru awal dari keluhan-keluhan yang akan terjadi….

Apa yang membuat suara musik perayaan lebih mengganggu daripada menyenangkan tetangga?


Musik pesta dibuat untuk membuat orang merasa senang dan asyik. Itulah sebabnya kebanyakan musik pesta mengandung banyak ketukan yang berat dan suara bass yang rendah. Suara ini disebut ‘frekuensi rendah’ dengan cara yang lebih teknik. Biasanya kita kurang bisa mendengar frekuensi rendah ini, tetapi telinga kita pintar, ia mendeteksi frekuensi rendah ini jauh lebih baik saat suaranya cukup keras dan saat dimainkan dalam ketukan (atau disebut ‘impuls’ oleh para insinyur). Frekuensi rendah ini juga bagus untuk menempuh jarak jauh dan memiliki bentuk gelombang yang besar, ini membuat frekuensi rendah dapat menembus dinding tanpa perlu banyak usaha!

Apa yang harus kita lakukan untuk menghindari noise complaint atau komplain kebisingan?


Jika Anda berencana untuk mengadakan pesta lagi tahun depan dengan musik di teras / halaman belakang, Anda dapat mencoba untuk menjaga volume sedikit lebih rendah dan tidak menaikkan bass speaker Anda. Kedua, berhati-hatilah dengan waktu berpesta Anda, setelah jam 10 malam umumnya dikenal sebagai malam hari ketika orang perlu istirahat, mereka lebih sensitif terhadap kebisingan selama ini. Ada undang-undang dan peraturan dari pemerintah yang melindungi kesehatan masyarakat, jadi undang-undang juga lebih sensitif pada saat-saat seperti ini. Ketiga, ruang pesta kecil di rumah Anda juga merupakan ide yang bagus! Saat ini ada beberapa perusahaan yang bisa membantu Anda dengan desain ruangan kedap suara dengan sound system yang bagus.

Apa yang harus saya lakukan jika tetangga saya membuat kebisingan?


Ingatlah bahwa hukum melindungi Anda! Anda dapat mencoba menghubungi petugas polisi di daerah Anda dan tidak melibatkan tetangga sendiri. Polisi dapat membantu menghentikan aktivitas yang berisik. Peraturan lainnya adalah oleh Departemen Kesehatan Masyarakat Thailand, hubungi pihak berwenang setempat untuk menghentikan aktivitas gangguan tersebut. Hukum melindungi hak Anda untuk memiliki kesehatan yang baik dan istirahat yang layak.
Kementerian Kehakiman Thailand memberikan infografik untuk undang-undang terkait bahwa mengeluarkan suara keras dan menimbulkan gangguan dapat menyebabkan denda mulai dari 1.000 baht – 10.000 baht atau penjara tidak lebih dari 1 bulan (tergantung pada bagian hukum).
Ikuti tautan ini: https://www.moj.go.th/view/75639
Cegah kebisingan dalam jangka panjang: tertarik untuk meningkatkan insulasi akustik rumah Anda?
Anda mungkin memerlukan konsultan akustik profesional untuk menemukan cara yang paling efektif, terutama saat Anda berurusan dengan kebisingan frekuensi rendah. Tipe Noise / Kebisingan ini sangat sempurna dalam menembus struktur, desain atau bahan normal yang mungkin membuat efektif performanya tidak dapat bekerja secara maksimal tanpa desain akustik yang tepat.

Merayakan Songkran di Thailand tahun depan?


Rasakan keseruannya dan nikmati festival selama tiga hari di Thailand.
Namun setelah ini, Anda mungkin ingin lebih memperhatikan orang lain yang mungkin tidak merayakan festival juga.
Selamat Hari Songkran!


Referensi
Departemen Kesehatan, Kementerian Kesehatan Masyarakat (2560). Saya tidak tahu. 2535 หมวด 5.
กฎหมายน่ารู้ ตอนที่ 388 : เพื่อนบ้านทำเสียงดังเอ อนรำคาญ เสี่ยงคุก 1 เดือน ปรับ 1 หมื่น. (2022, 28 September). Diambil dari KEMENTERIAN KEADILAN THAILAND: https://www.moj.go.th/view/75639

Pentingnya akustik di ruang kantor

By | Uncategorized

Kantor – secara tradisional dikenal sebagai tempat bekerja, berarti lebih dari sekedar itu di era modern ini. Saat ini, selain digunakan untuk kegiatan kantor konvensional seperti membaca, menulis, atau bekerja komputer, kantor juga merupakan ruang untuk diskusi inovatif terbuka, pertemuan pribadi, kolaborasi bisnis, dan tempat bagi anggota kantor untuk terhubung dan membangun hubungan rekan yang kuat. Kantor-kantor tertentu bahkan menyediakan ruang untuk tujuan hiburan sehingga karyawan dapat bersenang-senang melepas penat dari pekerjaan.

Perhatikan hubungan antara semua aktivitas yang bisa terjadi di kantor? Masing-masing melibatkan tingkat dan jenis kebisingan yang berbeda. Inilah pentingnya akustik kantor masuk ke dalam perhitungan.

Berinvestasi dalam desain akustik ruang kantor bisa menjadi lebih penting daripada yang mungkin Anda pikirkan. Tingkat kebisingan yang tinggi di kantor telah menjadi salah satu keluhan utama karyawan, karena dapat mempengaruhi kinerja dan produktivitas kerja mereka secara signifikan. Kebisingan dapat berasal dari aktivitas seperti mengetik keyboard, suara ketika printing, atau dengungan frekuensi rendah dari peralatan kantor seperti printer atau komputer. Dengan kebisingan yang tinggi, percakapan di kantor akan menjadi sulit, sehingga karyawan akhirnya harus meninggikan suaranya saat berbicara – yang pada akhirnya memperburuk keadaan.

Oleh karena itu sangat penting untuk fokus pada akustik kantor, terutama untuk hal-hal berikut:

 

1. Komunikasi yang efektif
mengendalikan kebisingan suara latar belakang di kantor akan memastikan komunikasi yang lancar selama percakapan, baik itu di antara karyawan, atau saat berbicara dengan klien.

2. Kenyamanan karyawan
Paparan kebisingan yang tinggi dalam waktu lama akan menyebabkan peningkatan tingkat stres fisik dan psikologis di antara karyawan, yang mengarah pada produktivitas dan komunikasi yang lebih buruk. Stres yang berkepanjangan mungkin dapat menyebabkan efek kesehatan yang berbahaya, seperti sakit kepala, tekanan darah tinggi, atau peningkatan detak jantung dll.

3. Privasi
Seringkali diperlukan untuk mengadakan pertemuan satu lawan satu untuk topik yang sangat rahasia di kantor, oleh karena itu penting untuk memiliki ruang yang menawarkan privasi yang cukup untuk mencegah percakapan tidak dapat didengar.

4. Performa pekerjaan
Seperti yang sudah disebutkan di poin 2 juga, lingkungan yang bising akan menyebabkan gangguan pada saat bekerja sehingga menyebabkan kesulitan untuk fokus bekerja. Ini dengan demikian akan mempengaruhi lingkungan kerja karyawan, menghubungkan kembali ke poin 2.
Sekarang pentingnya akustik kantor telah diketahui, apakah ada cara untuk mengatasi lingkungan kantor yang bising, atau bahkan lebih baik… menghindarinya?

Kualitas akustik suatu kantor, atau ruangan pada umumnya, dapat ditentukan dengan melakukan pengukuran waktu dengung (RT). RT ditentukan oleh waktu yang dibutuhkan untuk gema untuk meluruh, di mana biasanya RT yang lebih pendek lebih disukai untuk kejelasan ucapan yang lebih baik, karena akan ada lebih sedikit gema, atau dalam istilah awam “gema” yang ada di dalam ruangan. Gema yang tinggi biasanya disebabkan oleh permukaan struktural yang keras yang digunakan untuk membangun kantor, seperti beton, kaca, plester, dll. Untuk mengurangi RT, disarankan untuk memasang bahan penyerap suara seperti langit-langit akustik, panel dinding akustik, karpet/tirai yang lebih tebal atau produk serupa lainnya di kantor. Performa penyerapan produk ini dapat ditentukan dengan mencari tahu koefisien penyerapan suara (α) dari bahan tersebut, yang seharusnya sudah dinyatakan dalam lembar data oleh produsen. Penyerapan suara berhubungan dengan pantulan suara suatu ruangan.
Kontrol gema kemudian dapat memengaruhi kejelasan ucapan suatu ruangan, yang dapat diukur sebagai Indeks Transmisi Ucapan (STI), atau rasio ucapan terhadap kebisingan (SNR). Semakin tinggi SNR atau STI, semakin baik kejelasan ucapan. Menurut aturan praktis, SNR pada dasarnya harus setidaknya 10-15 dB untuk kejelasan ucapan yang baik, yang berarti ucapan idealnya harus 10-15 dB di atas kebisingan latar belakang agar terdengar jelas. Namun, untuk memenuhi tujuan privasi, harus sebaliknya, di mana SNR harus serendah mungkin.

Reverberation Control (Kontrol gema) kemudian dapat memengaruhi kejelasan ucapan suatu ruangan, yang dapat diukur sebagai Indeks Transmisi Ucapan (STI), atau rasio ucapan terhadap kebisingan (SNR). Semakin tinggi SNR atau STI, semakin baik kejelasan ucapan. Menurut aturan praktis, SNR pada dasarnya harus setidaknya 10-15 dB untuk kejelasan ucapan yang baik, yang berarti ucapan idealnya harus 10-15 dB di atas kebisingan latar belakang agar terdengar jelas. Namun, untuk memenuhi tujuan privasi, harus sebaliknya, di mana SNR harus serendah mungkin.
Di sisi lain, insulasi suara, terkadang dikenal sebagai peredaman, berhubungan dengan kontrol transmisi suara antara ruangan yang berdekatan. Tujuan memiliki insulasi suara adalah untuk mencapai privasi yang lebih baik dengan memblokir kebisingan secara efektif dari satu ruangan ke ruangan lain. Mirip dengan penyerapan suara, insulasi suara suatu produk dapat dinilai menggunakan peringkat angka tunggal yang disebut Sound Reduction Index (R). Transmisi suara dapat terjadi ketika suara melewati struktur seperti partisi/dinding/lantai/langit-langit. Suara juga dapat menyebar melalui elemen berongga di gedung seperti ventilasi, saluran, pipa, kelongsong, dll. Oleh karena itu, penting untuk mendesain interior dengan hati-hati dan memastikan konstruksi bangunan dilakukan dengan benar untuk menghindari biaya yang tidak perlu untuk pekerjaan perbaikan di masa depan.
Sebanyak estetika interior ruang kantor harus menjadi kunci desain, akustik juga tidak boleh diabaikan, karena akan sangat mempengaruhi pengalaman pengguna saat bekerja atau menjalankan tugas di ruang kantor. Faktanya, dengan beragamnya produk perawatan akustik yang tersedia di pasar saat ini, sangat mungkin untuk menjaga estetika dan akustik tanpa mengorbankan, terutama ketika desainer interior sering dapat bekerja dengan konsultan akustik saat ini. Oleh karena itu, pertimbangkan untuk lebih berupaya dalam desain soundscape ruang kerja Anda, untuk kesejahteraan Anda dan rekan kerja yang lebih baik.

REFERENSI:

https://www.barbourproductsearch.info/FIS-Acoustic-Guide-2015-file100897.pdf

https://www.workspacedesign.co.uk/

 
Kebisingan kontrol valve

Kebisingan Kontrol Valve

By | Uncategorized

Kebisingan yang ditimbulan oleh control valve berasal dari aliran turbulen fluida yang melewati valve akibat pressure drop dari valve tersebut. Saat fluida melewati valve, terjadi perubahan arah dan kecepatan yang menyebabkan turbulensi dan vortex sehingga menimbulkan bunyi.

Saat tekanan dari cairan yang melewati valve jatuh dibawah tekanan uapnya, gelembung dapat terbentuk dan meletup secara cepat, membentuk shock wave yang menimbulkan kebisingan. Terbentuk dan meletupnya gelembung uap pada cairan mengalir disebut dengan kavitasi (cavitation).

Seberapa parahnya kebisingan dari kavitasi bergantung pada beberapa faktor, diantara adalah pressure drop pada valve, karakteristik fluida (seperti masa jenis dan viskositas), dan desain valve itu sendiri. Beberapa metoda yang biasa digunakan untuk mengurangi kebisingan dari kavitasi antara lain:

  1. Memperbesar ukuran valve: valve yang lebih besar dapat mereduksi kecepatan aliran fluida pada valve, sehingga dapat mengurangi kemungkinan kavitasi pada valve.
  2. Menggunakan valve trim lain: Valve trim adalah komponen internal valve dimana terjadi kontak dengan fluida.
  3. Menggunakan desain valve trim lain seperti multistage trim atau cage-guided trim yang dapat mengurangi terjadinya kavitasi.
  4. Menggunakan material lain: Material valve seperti hardened steel dapat mengurangi terjadinya kavitasi dibandingkan material lain.
  5. Menggunakan noise-reducing insert: Noise-reducing insert, seperti diffuser atau orifice dapat diinstall pada downstream valve untuk mengurangi kebisingan yang diakibatkan kavitasi.

Metoda-metoda diatas dapat mengurangi kebisingan akibat kavitasi, tetapi perlu diingat bahwa kebisingan akibat kavitasi bisa jadi tidak hilang sepenuhnya meskipun pengendalian bising telah dilakukan. Pada beberapa kasus, metoda pengendalian bising yang lain seperti penggunaan noise barrier atau penggunaan earplug dan earmuff tetap perlu dilakukan.

Kebisingan yang diakibatkan oleh control valve dapat menjadi masalah karena beberapa alasan. Misalnya, kebisingan pada area kerja dapat mengganggu pekerja yang bekerja pada area tersebut, dan bahkan dapat dikategorikan sebagai gangguan terhadap safety jika mengganggu komunikasi atau mengakibatkan distraksi. Kebisingan juga bisa menjadi indikasi adanya getaran pada peralatan dan juga struktur yang tidak baik untuk kesehatan peraltan dan struktur tersebut.

Tingkat kebisingan dari control valve dapat dihitung dan ditentukan menggunakan beberapa metoda yaitu persamaan empiris, simulasi computational fluid dynamics (CFD), dan pengukuran experimental:

  1. Persamaan empiris: Terdapat persamaan matematis untuk menghubungkan tingkat kebisingan dari control valve ke parameter lainnya seperti flow rate dan pressure drop. Persamaan tersebut salah satunya adalah persamaan Masoneilan-Kates, yang umum digunakan di industri. Persamaan tersebut adalah:

 

Lp = K1 + K2 * log10(Q) + K3 * log10(P1-P2) + K4 * log10(Q) * log10(P1-P2)

 

Dimana Lp adalah tingkat tekanan suara (SPL) dengan satuan desibel (dB), Q adalah volumetric flow rate dengan satuan meter kubik per jam (m3/h), P1 adalah tekanan upstream dalam kilopaskal (KPa), dan P2 adalah tekanan downstream dalam kilopaskal (KPa). K1, K2, K3, dan K4 adalah konstanta yang bergantung pada ukuran valve, tipe dan karakteristik valve.

  1. Simulasi Computational Fluid Dynamics (CFD): Simulasi CFD menggunakana software komputer untuk memodelkan aliran fluida yang melewati control valve dan dapat memprediksi tingkat kebisingan. Simulasi ini dapat menghasilkan informasi detail mengenai pola aliran dan turbulensi yang mengakibatkan kebisingan. Akan tetapi, simulasi CFD membutuhkan daya komputasi yang besar dan keahlian khusus untuk dapat dilakukan.
  2. Pengukuran experimental: Pengukuran experimental dilakukan dengan menginstall control valve pada test rig dan mengukur kebisingannya menggunakan sound level meter. Metoda ini menghasilkan output yang langsung dan akurat, tetapi membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit.

Secara umum, pemilihan metoda kalkulasi dan penentuan noise level bergantung pada tingkat akurasi yang diinginkan, fasilitas yang tersedia dan keahlian yang dimiliki.

Parameter akustik dalam mendesain sistem public address

Parameter akustik dalam mendesain sistem public address

By | All, Articles, News, Uncategorized

Apabila berbicara tentang electro-acoustic, sistem public address (PA) atau biasa juga disebut dengan public announcer adalah hal yang umum dibicarakan dalam forum ataupun seminar di bidang akustik. Sistem PA adalah sistem audio di dalam proyek komersial seperti pusat pembelanjaan, bandar udaram stasiun kereta biasa difungsikan untuk pemberitahuan informasi (Public Announcement). Di bidang lain seperti industiru gas dan minyak sistem PA juga difungsikan sebagai sistem PAGA (Public Alert and General Alarm) saat keadaan darurat seperti kebakaran atau hal lainnya.

 

Oleh sebab itu kejelasan suara dari sistem PA adalah hal yang penting bahkan bisa dikatakan krusial karena fungsi dari sistem tersebut terkait dengan keselamatan manusia di area instalasi sistem tersebut. Bahkan di dalam ilmu akustik sistem PA mempunyai parameter akustik dan standarisasi tersendiri.

 

Parameter akustik yang biasa digunakan dalam mendesain dan mengukur kejelasan suara sistem PA adalah STIPA (Speech transmission index for public address). Beberapa standar internasional dan nasional yang mengatur bagaimana cara mengukur dan mendefinisikan STIPA dapat ditemukan dibeberapa dokumen sebagai berikut:

Sebagai rangkuman dari beberapa dokumen tersebut, parameter akustik STIPA adalah nilai objektif dan terukur dari kejelasan suara sistem PA, sehingga penilaian dari performa instalasi sistem PA di sebuah bangunan tidak dinilai secara subjektif lagi seperti “jelas” atau “tidak jelas” tetapi dengan angka 0 sampai dengan 1.


Nilai 0 sampai dengan 1 diekspresikan sesuai tabel dibawah:

Kualifikasi skala nilai STIPA dan beberapa contoh area tipikal fungsi ruangan dengan nilai tersebut dapat dilihat seperti tabel di bawah.

Bisa disimpulkan STIPA sebagai tolak ukur dalam menilai sistem PA merupakan parameter yang sudah sangat Established dan umum digunakan dibeberapa negara dan bidang konstruksi. Parameter apa saja yang mempengaruhi nilai STIPA? Apakah semakin tinggi level suara dari sistem PA akan semakin tinggi juga nilai STIPA? Hal tersebut akan kami bahas lebih detail di artikel selanjutnya.

Propagasi suara di luar ruangan – hubungan antara daya suara, intensitas suara dan tekanan suara

Propagasi suara di luar ruangan – hubungan antara daya suara, intensitas suara dan tekanan suara

By | All, Articles, blog, News, Uncategorized

Tulisan ini akan membahas propagasi suara di luar ruangan, terutama hubungan antara daya suara, intensitas suara dan tekanan suara di luar ruangan. Kondisi luar ruangan yang dimaksud adalah kondisi hemi freefield dimana sumber suara titik berada diatas tanah dan tidak ada pantulan suara dari sumber ke penerima.

Sebelum kita membahas mengenai propagasi, mari kita definisikan terlebih dahulu beberapa terminologi yang akan kita perlukan sebagai berikut:

Daya Suara

Daya suara adalah energi suara per satuan waktu yang dikeluarkan oleh sumber suara. Satuan daya suara yang biasa digunakan adalah watt (Joule per detik). Akan tetapi, dalam kehidupan sehari-hari pada bidang enjiniring, daya suara lebih sering dinyatakan dengan tingkat daya suara (disimbolkan SWL atau Lw). Tingkat daya suara dapat dinyatakan sebagai berikut:

Karena daya suara hanya mendeskripsikan sumber, tanpa mendeskripsikan lokasi penerima dan kondisi lingkungan sekitar sumber suara, tingkat daya suara menjadi besaran yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan sumber suara.

Intensitas suara

Intensitas suara didefinisikan sebagai daya suara dibagi dengan luasan yang dilingkupi oleh daya suara tersebut. Intensitas suara dapat juga dinyatakan secara logaritmik yaitu dengan tingkat intensitas suara (disimbolah SIL atau Li).

Hal ini menyebabkan besarnya intensitas suara bergantung pada jarak antara sumber dan penerima, karena semakin jauh penerima dari sumber, maka area yang harus dilingkupi oleh daya suara tersebut semakin luas. Hal ini dapat dianalogikan seperti sebuah senter yang diarahkan ke sebuah dinding. Semakin dekat senter ke dinding, maka iluminansi cahaya pada dinding yang terkena cahaya senter semakin tinggi (semakin terang), tetapi areanya semakin kecil, dan semakin jauh senter ke dinding, iluminansi cahaya pada dinding semakin rendah (semakin redup) karena area yang harus dicover oleh cahaya yang dikeluarkan oleh senter semakin besar.

Pada kondisi free-field, maka area yang dicover oleh sumber suara titik berbentuk bola sehingga hubungan antara intensitas dan daya suara adalah sebagai berikut:

Dimana r adalah jarak dari sumber ke penerima.

Pada propagasi di luar ruangan, suara berpropagasi dengan bentuk setengah bola karena sumber suara berada diatas tanah. Oleh karena itu, hubungan intensitas suara dengan daya suara menjadi seperti berikut:

Tekanan Suara

Adanya rambatan suara pada medium menyebabkan adanya fluktuasi tekanan yang biasa disebut dengan tekanan suara atau tekanan akustik. Nilai efektif (RMS) dari fluktuasi tekanan ini dapat dinyatakan secara logaritmik dan disebut tingkat tekanan suara (disimbolkan SPL atau Lp) sebagai berikut:

Tingkat tekanan suara ini bersesuaian dengan loudness atau kerasnya suara yang didengar telinga sehingga digunakan untuk mendeskripsikan seberapa keras suara yang didapatkan oleh penerima suara.

Hubungan antara intensitas suara, tekanan suara dan daya suara di luar ruangan

Hubungan antara intensitas suara, tekanan suara dan daya suara adalah sebagai berikut:

Dimana p adalah densitas medium dan c adalah cepat rambat suara pada medium tersebut.

Untuk dapat menghitung suara yang diterima oleh penerima suara dari sumber tertentu, maka kita perlu untuk mengetahui hubungan dari tingkat daya suara sumber ke tingkat tekanan suara pada penerima. Hubungan Lp dengan Lw untuk sumber titik pada kondisi free field adalah sebagai berikut

Q adalah directivity factor yang bergantung pada lokasi sumber terhadap permukaan terdekat. Nilai Q dan DI adalah sebagai berikut:

Dengan kata lain, nilai Q bergantung pada bentuk propagasi sumber suara yaitu 1/Q bola. Jika bentuk sumber suara adalah bola maka nilai Q=1, jika setengah bola (1/2), maka nilai Q adalah 2, jika seperempat bola (1/4), maka nilai Q adalah 4, jika seperdelapan bola (1/8) maka nilai Q adalah 8.

Disamping jarak dan lokasi sumber terhadap permukaan, terdapat beberapa koreksi lain yang digunakan sehingga perhitungan dapat lebih akurat. Sebagai contoh, terdapat beberapa koreksi pada ISO 9613-2 (Acoustics – Attenuation of sound during propagation outdoors – Part 2: General method of calculation) untuk perhitungan propagasi luar ruangan sebagai berikut:

  • Absorpsi atmosfer: Atmosfer dapat menyerap suara dimana nilai atenuasinya bergantung pada temperatur dan kelembapan udara dimana suara berpropagasi.
  • Efek pantulan dari tanah: Jenis tanah dapat mempengaruhi besarnya pantulan suara yang diterima oleh penerima suara. Di standar ini, terdapat tiga kategori tanah yang didefinisikan yaitu keras, berpori dan campuran.
  • Penghalang: Jika sumber dan penerima terhalang oleh suatu benda, misalkan dinding, maka efek dari difrasi suara akibat penghalang ini perlu diperhitungkan.
  • Pantulan: Pantulan dari benda lain, misalkan gedung, dapat mempengaruhi besarnya tingkat suara yang diterima oleh penerima suara.
  • Koreksi meteorologi: Koreksi untuk kondisi meteorologi jika kondisi tidak sesuai dengan yang disyaratkan oleh ISO 9613 (downwind condition)

Regulasi, pedoman dan standar terkait kebisingan lingkungan di Indonesia

By | All, Articles, Kebisingan, News, Uncategorized, Vibration | No Comments

Dengan banyaknya pembangunan, aktivitas industri dan aktivitas masyarakat pada umumnya di Indonesia, kebisingan telah menjadi salah satu permasalahan yang menjadi perhatian di berbagi daerah. Indonesia sendiri sebetulnya sudah memiliki berbagai perangkat baik regulasi, pedoman dan standar sehingga tingkat kebisingan dapat terkontrol. Hal ini penting terutama untuk mendukung kesehatan masyarakat dan juga untuk memberikan kepastian pada penganggaran investasi pada proyek-proyek yang pada fase operasinya akan menghasilkan bising.

Berikut adalah regulasi, standar dan panduan terkait kebisingan lingkungan di Indonesia.

Regulasi Kebisingan Lingkungan

Regulasi terkait kebisingan lingkungan secara umum dapat dibagi menjadi dua yaitu regulasi untuk emisi dan juga regulasi untuk penerima. Regulasi emisi mengatur seberapa banyak kebisingan dapat dihasilkan oleh sumber-sumber kebisingan tertentu dan regulasi untuk penerima mengatur berapa banyak total kebisingan yang diperbolehkan untuk ada pada area tertentu.

Contoh regulasi emisi yang berlaku di Indonesia adalah:

  • Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 56 Tahun 2019 (P.56/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2019) tentang baku mutu kebisingan kendaraan bermotor tipe baru dan kendaraan bermotor yang sedang diproduksi kategori M, kategori N, dan kategori L
  • Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 62 Tahun 2021 tentang peraturan keselamatan penerbangan sipil bagian 36 tentang standar kebisingan untuk sertifikasi tipe dan kelaikudaraan pesawat udara

Kedua peraturan menteri diatas meregulasi seberapa besar kebisingan boleh dihasilkan oleh kendaraan bermotor yang dikendarai di jalan dan juga pesawat udara yang beroperasi di wilayah Republik Indonesia.

Sedangkan untuk regulasi kebisingan yang mengatur tingkat kebisingan pada penerima diatur pada

  • Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.48 Tahun 1996 tentang baku tingkat kebisingan

Pada peraturan tersebut, diatur mengenai batas kebisingan yang diperbolehkan pada penerima sesuai dengan fungsinya – misalkan pada pemukiman, baku tingkat kebisingannya adalah 55 dBA dan pada area industri 70 dBA. Selengkapnya pada tautan berikut: https://www.konsultasi-akustik.com/kebisingan-lingkungan/standar-kebisingan/

Selain itu, terdapat juga persyaratan lain, misalnya pada Peraturan Pemerintah (PP) No. 36 Tahun 2005 tentang peraturan pelaksanaan Undang-Undang nomor 28 tahun 2002 tentang bangunan gedung. Salah satu butir pada peraturan ini mensyaratkan sarana peredam kebisingan untuk jalan bebas hambatan di lingkungan permukiman atau pusat kota yang sudah terbangun.

Panduan Mengenai Kebisingan Lingkungan

Selain regulasi, terdapat beberapa panduan atau pedoman yang bersifat lebih teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum sebagai berikut:

  • Pedoman Teknik Ditjen Bina Marga No. 36 Tahun 1999: Pedoman perencanaaan teknik bangunan peredam bising.
    Pada pedoman ini, diberikan kriteria pembagian daerah berdasarkan resiko kebisingannya menjadi daerah aman, moderat dan resiko. Selain itu, dijabarkan juga teknik pengukuran di sisi jalan dan juga jenis, bentuk dan bahan bangunan peredam bising
  • Pemodan Konstruksi dan Bangunan Pd T-10-2004-B: Prediksi kebisingan akibat lalu lintas.
    Pedoman yang diadopsi dari Calculation of Road Traffic Noise (CoRTN, 1998, UK) ini memberikan cara perhitungan kebisingan yang dihasilkan jalan berdasarkan jumlah kendaraan dan kecepatannya. Kemudian terdapat koreksi untuk persentase kendaraan berat, kecepatan, gradien dan jenis permukaan jalan. Dari perhitungan pada jalan tersebut, propagasi kebisingan pada penerima dapat dihitung dengan mempertimbangkan jarak, penghalang, pantulan dan sudut pandang.
  • Pedoman Konstruksi dan Bangunan Pd T-16-2005-B: Mitigasi dampak kebisingan akibat lalu lintas jalan.
    Pedoman ini menjabarkan cara untuk melakukan mitigasi terhadap dampak kebisingan yang dapat didasari oleh pengukuran (seperti yang dijabarkan pada Permen LH No 48 tahun 1996 dan panduan teknis No. 36 tahun 1999 diatas) dan juga berdasarkan prediksi (Pedoman teknis Pd T-10-2004-B).

Standar Mengenai Kebisingan Lingkungan

Selain regulasi dan pedoman diatas, terdapat Standar Nasional Indonesia (SNI) yang dikeluarkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) yang terkait dengan kebisingan lingkungan yaitu:

  • SNI 19-6878-2002 – Metode uji tingkat kebisingan jalan L10 dan Leq
    Standar ini menyajikan metode uji berupa tahapan pengujian serta cara perhitungan data kebisingan LA menjadi nilai L10 dan Leq.
  • SNI 8427:2017 – Pengukuran tingkat kebisingan lingkungan
    Standari ini memberikan cara pengukuran kebisingan lingkungan dengan konten yang mirip dengan KepMen LH No. 48 tahun 1996 yaitu dengan mengukur sampel kebisingan selama 10 menit pada waktu yang tersebar selama 24 jam. Kebisingan kemudian dapat dihitung berdasarkan waktunya yaitu Ls (kebisingan siang hari), Lm (kebisingan malam hari) dan Lsm (kebisingan rata-rata siang dan malam hari, dengan kebisingan malam hari mendapatkan penalti sebesar 5 dB).

Application of Noise Modelling & Mapping in Environmental Noise Mitigation

By | All, Articles, blog, Environmental Noise, Kebisingan, News, Uncategorized, Vibration | No Comments

Geonoise, didukung oleh AAVI, SoundPLAN dan KK Fisika Bangunan ITB menyelenggarakan Webinar dengan judul "Application of Noise Modelling & Mapping in Environmental Noise Mitigation"

Mari bergabung untuk mengikuti pemaparan dari para narasumber ahli. Segera daftarkan diri anda, gratis!

Webinar: Application of Noise Mapping & Environmental Noise Mitigation
🗓️ Rabu, 13 Oktober 2021
⏱️ 09.30-12.00
Platform: Zoom

Link Pendaftaran : https://bit.ly/GeonoiseWebinar

Pembicara:
1. Jochen Schaal (Managing director SoundPLAN GmbH)
2. Michel Rosmolen (Presiden Geonoise Asia Group)
3. Hizkia Natanael (Direktur Geonoise Indonesia)

Moderator : Iwan Prasetiyo S.T, M.T, Ph.D.- Dosen Teknik Fisika ITB

📞Info : 081364324389
support.id@geonoise.asia

Akustik dari Studio Kecil

By | All, Articles, News, Uncategorized, Vibration

Studio kecil sekarang banyak digunakan di industri rekaman karena kelayakannya yang tinggi dan ramah secara ekonomi, yang memungkinkan mereka yang bekerja di industri rekaman/musik dapat bekerja dari jarak jauh tanpa perlu terlalu jauh bepergian ke studio besar. Dengan penerapan perawatan akustik yang baik, musik yang direkam di studio kecil masih dapat menghasilkan kualitas suara yang tinggi, bahkan terkadang cocok untuk rilis komersial.

Jadi, apa yang membuat studio rekaman bagus?

Dalam artikel hari ini, kita akan melihat akustik studio rekaman kecil, di mana musik ditampilkan sebagai rekaman (Everest & Pohlmann, 2015).

Kondisi sekitar

Lingkungan yang tenang adalah suatu keharusan agar studio dapat bermanfaat, yang terkadang cukup sulit untuk dicapai. Pertama, lokasi yang bising harus dihindari karena banyak masalah kebisingan dan getaran tidak akan muncul hanya dengan memilih lokasi di lokasi yang tenang untuk studio Anda. Hindari tempat di dekat area bising seperti rel kereta api, persimpangan jalan yang ramai, atau bahkan bandara. Ide utamanya adalah untuk mengurangi spektrum kebisingan eksternal, kemudian menjaga kebisingan latar belakang dalam tujuan kriteria dengan menerapkan insulasi suara di dalam gedung. Namun, biaya konstruksi elemen insulasi yang efektif seperti lantai mengambang atau dinding/jendela/pintu khusus yang diberi perlakuan akustik mungkin sangat mahal. Oleh karena itu, cara terbaik, yang lebih hemat biaya, adalah memilih tempat yang tenang sejak awal, daripada mengisolasi studio yang terletak di tempat yang bising.

Sistem HVAC, yang meliputi sistem pemanas, ventilasi, dan pendingin udara harus dirancang sedemikian rupa sehingga akustik memenuhi kriteria kebisingan yang disyaratkan. Kebisingan dan getaran yang berasal dari motor, saluran kipas, diffuser, dll. harus diminimalkan sehingga tingkat kebisingan sekitar yang rendah dapat dicapai.

Kebisingan

Serupa dengan ruangan tenang lainnya, studio kecil harus mematuhi aturan dan standar isolasi akustik. Penting untuk membangun elemen bangunan dengan kehilangan transmisi tinggi dan dipisahkan dari sumber kebisingan dan getaran eksternal untuk memastikan bahwa tingkat kebisingan sekitar cukup rendah untuk kualitas perekaman yang baik. Tidak hanya itu, konstruksi ini juga akan bertindak sebagai isolasi yang mencegah tingkat kebisingan (musik) di studio memengaruhi ruang di sekitarnya.

Karakteristik akustik studio

Di dalam studio, jenis suara yang ada, dan dapat ditangkap oleh mikrofon, adalah suara langsung dan tidak langsung. Suara langsung pada dasarnya adalah suara yang berasal dari sumbernya (sebelum menyentuh permukaan). Suara tidak langsung mengikuti tepat setelah suara langsung, yang disebabkan oleh berbagai karakteristik efek medan tidak bebas dari area tertutup. Singkatnya, segala sesuatu yang bukan suara langsung dianggap sebagai suara tidak langsung atau pantulan.

Diketahui bahwa tingkat tekanan suara dalam ruang tertutup akan bervariasi sesuai dengan jarak dari sumber, selain itu juga dipengaruhi oleh daya serap ruangan atau ruang. Jika semua permukaan dalam sebuah ruangan sepenuhnya memantulkan cahaya, itu berarti ruangan tersebut sepenuhnya bergema (seperti ruang dengung), oleh karena itu tingkat tekanan suara akan sama (seperti suara dari sumbernya) di mana-mana di ruangan itu karena tidak ada energi suara diserap. Dapat juga diasumsikan bahwa relatif tidak ada suara langsung karena sebagian besar suara dipantulkan, maka tidak langsung. Komponen lain yang menyebabkan suara tidak langsung berasal dari resonansi dalam suatu ruangan, yang juga merupakan hasil dari suara yang dipantulkan.

Suara tidak langsung juga tergantung pada bahan yang digunakan untuk konstruksi ruangan (misalnya, pintu, dinding, jendela, lantai, langit-langit, dll). Unsur-unsur ini juga dapat mengalami eksitasi oleh getaran suara dari sumbernya, sehingga dapat meluruh dengan kecepatannya sendiri ketika eksitasi dihilangkan.

Waktu Gema

Efek gabungan dari semua jenis suara tidak langsung adalah gema. Banyak yang akan mengatakan bahwa waktu dengung adalah indikator kualitas akustik ruangan, tetapi pada kenyataannya, mengukur waktu dengung tidak secara langsung mengungkapkan sifat masing-masing komponen dengung, memberikan kelemahan kecil dari waktu dengung menjadi indikator. Oleh karena itu, waktu dengung seringkali bukan satu-satunya indikator kondisi akustik.

Waktu dengung adalah, menurut definisi, ukuran tingkat peluruhan, dan biasanya dikenal sebagai T60. Misalnya, T60 dari 1 detik menyatakan bahwa peluruhan 60 dB membutuhkan waktu 1 detik untuk menyelesaikannya. Beberapa orang mungkin mengatakan bahwa tidak tepat menerapkan konsep waktu dengung pada ruangan kecil, karena medan dengung asli mungkin tidak ada di ruangan kecil. Namun, masih praktis untuk menggunakan persamaan Sabine (untuk gema) dalam desain ruangan kecil untuk membuat estimasi kebutuhan penyerapan pada frekuensi yang berbeda, asalkan batasan proses diperhitungkan selama estimasi.

Tidak baik jika terlalu panjang atau terlalu pendek. Hal ini karena untuk ruangan dengan waktu dengung yang terlalu lama, suku kata ucapan dan frasa musik akan tertutup sehingga menyebabkan kejelasan suara dan kualitas musik yang memburuk. Sebaliknya, jika waktu dengung terlalu pendek, ucapan dan musik akan kehilangan karakter sehingga kualitasnya menurun, di mana musik biasanya akan lebih menderita. Meskipun demikian, tidak ada nilai optimal spesifik untuk waktu dengung yang dapat diterapkan untuk setiap ruangan, karena terlalu banyak faktor yang terlibat selain dengung. Hal-hal seperti jenis sumber suara (suara perempuan/laki-laki, kecepatan bicara, jenis bahasa, dll) semuanya akan mempengaruhi hasil akustik ruangan. Namun, untuk alasan praktis, ada perkiraan yang tersedia untuk referensi akustik, di mana sejumlah kompromi telah diterapkan untuk membuatnya dapat digunakan di banyak jenis aplikasi perekaman.

Difusi

Ruang difusi yang tinggi memberikan perasaan lapang karena banyaknya pantulan ruang secara spasial, dan juga merupakan solusi yang baik untuk mengontrol efek resonansi. Untuk menciptakan efek penyebaran yang signifikan, penerapan dinding yang melebar dan tonjolan geometris bekerja dengan baik. Cara lain adalah dengan mendistribusikan bahan penyerap di dalam ruangan, yang juga meningkatkan efisiensi penyerapan ruangan selain dari difusi. Biasanya, elemen difusi kisi difraksi modular (misalnya unit 2 x 4 kaki) dapat memberikan difusi dan penyerapan pita lebar, dan dapat dengan mudah dipasang di studio kecil. Namun, dalam praktiknya, tidak akan ada banyak difusi di ruang studio.

Contoh perawatan akustik

Jadi, elemen perawatan akustik apa yang dapat Anda gunakan untuk menyempurnakan studio Anda? Item di bawah ini dapat dipertimbangkan (Studio, 2021):

  1. Perangkap Bass

Ini adalah salah satu alat yang paling penting untuk dimiliki di studio. Perangkap bass biasanya digunakan untuk menyerap frekuensi rendah, juga dikenal sebagai frekuensi bass, tetapi sebenarnya mereka adalah penyerap broadband. Ini berarti bahwa mereka juga pandai menyerap frekuensi menengah hingga tinggi.

 

  1. Panel Akustik

Panel akustik bekerja sama seperti perangkap bass, tetapi tidak efektif dalam menyerap frekuensi bass. Satu hal yang baik tentang panel akustik dibandingkan dengan perangkap bass adalah karena mereka jauh lebih tipis, mereka menawarkan lebih banyak area permukaan dengan lebih sedikit bahan. Oleh karena itu, panel akustik mampu memberikan cakupan dinding yang lebih besar dengan biaya lebih murah dibandingkan dengan perangkap bass.

 

  1. Diffuser

Diffuser mungkin tidak seefektif dibandingkan dengan bass trap dan panel akustik jika digunakan di studio kecil. Jadi, ini sangat tergantung pada pengguna, apakah mereka menganggap diffuser berguna untuk aplikasi mereka.

Sekarang, di mana sebaiknya produk perawatan akustik ditempatkan?

Ada tiga area utama ruangan yang akan ditentukan dalam kasus ini:

– Sudut segitiga

– Sudut dihedral

– Dinding

Prioritas untuk cakupan pergi dari sudut trihedral, sudut dihedral ke dinding. Ini karena perawatan akustik idealnya ditempatkan di area yang memiliki dampak terbesar. Di sudut trihedral, misalnya, tiga set dinding paralel bertemu, jadi jika ada bahan penyerap yang terletak di sini, ia menangkap mode ruangan dari ketiga dimensi, memberikan tiga kali efektivitas awal. Konsep yang sama berlaku untuk sudut dan dinding dihedral, tetapi masing-masing dengan dua dimensi dan satu dimensi.

Referensi

Everest, F. A., & Pohlmann, K. C. (2015). Acoustics of Small Recording Studios. In F. A. Everest, & K. C. Pohlmann, Master Handbook of Acoustics (6th Edition ed.). McGraw-Hill Education – Access Engineering. doi:ISBN: 9780071841047

Studio, E.-H. R. (2021). CHAPTER 3: The Ultimate Guide to Acoustic Treatment for Home Studios. Retrieved from E-Home Recording Studio: https://ehomerecordingstudio.com/acoustic-treatment-101/

 

Penghalang Kebisingan

By | All, Articles, News, Uncategorized | No Comments

Penghalang kebisingan dirancang untuk menahan gelombang suara di jalur propagasi dari sumber ke penerima. Secara umum, semakin dekat penghalang dengan sumbernya, semakin efektif penghalang itu. Untuk penghalang bidang sederhana, tinggi dan panjang adalah faktor terpenting yang menentukan tingkat penyaringan yang dicapai dan aturan desain sederhana telah dikembangkan untuk menentukan pengurangan tingkat kebisingan secara keseluruhan. Ini didasarkan pada perbedaan jalur antara jalur langsung dari sumber ke penerima melalui penghalang dan jalur terpendek yang melewati bagian atas penghalang. Semakin besar perbedaan jalur ini semakin besar penyaringan. Zona bayangan penghalang adalah wilayah di mana penerima tidak dapat melihat sumbernya dan di sini pengurangan tingkat kebisingan terbesar dicatat. Beberapa suara akan selalu terdifraksi di atas dan di sekitar tepi penghalang ke dalam zona bayangan sehingga tidak mungkin untuk menghilangkan semua kebisingan dari sumbernya. Namun, penghalang tipikal setinggi beberapa meter dapat mencapai pengurangan kebisingan yang berharga hingga 10 dB(A). Ini sesuai dengan mengurangi separuh kenyaringan subjektif suara.
Untuk hambatan yang lebih kompleks, metode sederhana tidak tepat dan metode numerik seperti Metode Elemen Batas (BEM) telah digunakan untuk menghasilkan solusi yang akurat.
Berbagai jenis penghalang telah dipasang menggunakan berbagai macam bahan termasuk kayu, baja, aluminium, beton dan lembaran akrilik. Beberapa dari desain ini memiliki permukaan penyerap di sisi lalu lintas yang mengurangi suara yang dipantulkan. Penghalang dengan ketinggian lebih dari 8 m telah digunakan untuk beberapa aplikasi dan hambatan tertutup baru dan hambatan miring telah diuji.
Hambatan yang mungkin menawarkan peningkatan kinerja di atas penghalang bidang sederhana dapat dikelompokkan di bawah judul umum berikut.

Gambar (a)

Gambar (b)

Gambar (a) di atas menunjukkan jalur utama perambatan suara dari sumber ke tepi penghalang untuk dinding suara dengan atau tanpa penyerapan sisi sumber. Gambar (b) menunjukkan konstruksi bahan serapan.

Jika kendaraan yang lebih kecil melewati penghalang, pantulan dari kendaraan itu tidak banyak berperan. Refleksi ganda hanya dapat terjadi jika penghalang kebisingan dibangun di sepanjang kedua sisi jalan raya atau rel kereta api.

Dalam kasus penghasil kebisingan yang besar, penerapan penghalang kebisingan penyerap sisi sumber dapat mencegah apa yang disebut efek zigzag.

  1. Hambatan serap—yaitu, penghalang yang menggabungkan elemen pada muka lalu lintas yang menyerap sebagian besar suara yang datang dan karenanya mengurangi suara yang dipantulkan yang dapat berkontribusi pada tingkat kebisingan secara keseluruhan di sekitarnya.
  2. Penghalang bersudut—yaitu, penghalang yang dimiringkan atau memiliki permukaan berkontur miring untuk menyebarkan kebisingan, tujuannya adalah untuk mencegah pantulan suara yang signifikan ke area yang memerlukan penyaringan.

HAMBATAN PENYERAPAN

Dimana penghalang vertikal bidang didirikan di satu sisi jalan maka pantulan suara ke sisi yang berlawanan terjadi seperti yang diilustrasikan pada gambar 1 (a). Selain itu, pantulan antara kendaraan dan penghalang dapat menyebabkan hilangnya kinerja penyaringan seperti yang ditunjukkan pada gambar (b). Jika penghalang vertikal bidang ada di kedua sisi jalan, seperti yang ditunjukkan pada gambar (c), mereka biasanya sejajar satu sama lain dan, dalam situasi ini, suara dipantulkan bolak-balik antara penghalang lagi yang menyebabkan hilangnya kinerja. Panel penyerap yang terletak di sisi penghalang yang menghadap lalu lintas dapat mengurangi kontribusi yang dipantulkan ini dengan menyerap energi suara dari gelombang datang.

HAMBATAN SUDUT

Alternatif untuk menggunakan penghalang penyerap suara adalah dengan memiringkan penghalang atau bagian penghalang dari jalan sedemikian rupa sehingga gelombang yang dipantulkan dari muka lalu lintas penghalang dibelokkan ke atas, sehingga mengurangi kontribusi kebisingan pada posisi reseptor yang relatif dekat dengan tanah. Kinerja penghalang tersebut telah diukur dalam skala penuh di Fasilitas Uji Penghalang Kebisingan (NBTF) TRL yang unik. Sumber kebisingan yang digunakan terdiri dari pengeras suara 800 W yang dapat diposisikan di depan penghalang uji pada jalur aspal canai panas yang diletakkan secara khusus, sehingga mewakili sumber lalu lintas di jalan raya dan jalan raya ganda serba guna. Mikrofon dapat diposisikan untuk mengukur tingkat kebisingan di zona bayangan penghalang uji di titik mana pun di area padang rumput datar yang luas yang bebas dari objek pemantulan. Untuk mengukur kinerja akustik penghalang, kebisingan yang direkam dalam rentang frekuensi yang luas disiarkan dan tingkat kebisingan diukur di lokasi standar di belakang penghalang. Koreksi dapat dilakukan untuk variasi output speaker dan kecepatan serta arah angin. Dengan cara ini kinerja penyaringan penghalang untuk sumber kebisingan lalu lintas yang khas dapat dievaluasi.

Gambar diatas menunjukkan Hambatan kebisingan yang bersudut

Efek Tanaman dapat mengurangi kebisingan

By | All, Articles, Environmental Noise, Kebisingan, Uncategorized, Vibration | One Comment

Cara yang dibutuhkan sebagian besar pekerja untuk menyelesaikan tugas telah secara signifikan mengubah cara perusahaan menggunakan ruang mereka. Ruang yang tenang dibutuhkan untuk pekerjaan yang mendalam dan terfokus. Ruang rapat dan ruang kolaborasi yang didukung teknologi digunakan untuk rapat yang produktif. Idealnya, sebuah kantor dirancang sedemikian rupa sehingga memungkinkan anggota tim untuk melakukan pekerjaan terbaik mereka.

Sayangnya, mungkin sulit untuk memastikan desain mencakup semua aspek ini. Akibatnya, desainer dan arsitek masih sering harus meninggalkan ruang untuk bilik dan ruang kantor terbuka, faktor yang berkontribusi besar terhadap tingkat kebisingan secara umum.

 

Tahukah kamu? Menanam pohon di rumah atau kantor Anda tidak hanya membantu mendinginkan suhu internal, meningkatkan oksigen di udara memberikan rasa segar, dan membantu bersantai saja. Tapi tanaman juga bisa MEMBANTU MENYERAP KEBISINGAN!

Salah satu cara kreatif untuk memerangi kebisingan kantor dan membawa elemen biofilik ke dalam desain adalah dengan menggabungkan tanaman dan tanaman hijau ke dalam ruang. Penelitian telah menunjukkan bahwa tanaman dan dinding hijau hidup adalah cara yang efektif untuk menyerap polusi suara dan kebisingan.

Di luar kualitas penyerap suara, tanaman dan elemen biofilik dapat membantu meningkatkan kesejahteraan pekerja secara keseluruhan. Akses ke elemen alami seperti tanaman hijau, cahaya alami, dan tekstur organik telah terbukti meningkatkan produktivitas karyawan dan mengurangi ketidakhadiran. Tanaman telah ditemukan sebagai penguat suasana hati dan pereda stres bagi anggota tim, yang pada gilirannya dapat membantu meningkatkan laba majikan.

Apakah Tumbuhan Membantu Menyerap Suara?

Ada sedikit penelitian tentang masalah ini, tetapi jawaban singkatnya adalah ya. Sifat fleksibel dan keropos dari tanaman rumah dalam ruangan bertindak sebagai peredam suara alami. Ada tiga cara agar tanaman rumah dapat mengurangi suara di rumah atau kantor Anda: defleksi, penyerapan, dan pembiasan.

Kebanyakan orang tidak memahami manfaat penyerapan suara tanaman hias. Namun, mereka benar-benar membantu dengan penyerapan suara.

Bagaimana Tanaman Mengurangi Tingkat Kebisingan Dalam Ruangan?

Seperti disebutkan di atas, tanaman mengurangi tingkat kebisingan melalui tiga metode berbeda: defleksi, penyerapan, dan pembiasan.

  • Defleksi – Gelombang suara cenderung memantul di sekitar permukaan yang keras. Dari situlah semua suara tambahan itu berasal. Dinding kaku dan akan memperkuat suara, sementara tanaman fleksibel dan membantu mematikan suara dengan memecah gelombang suara menjadi bentuk energi lain.
  • Penyerapan – Tanaman sangat bagus dalam menyerap suara karena daun, cabang, dan kayu. Kayu adalah penyerap suara yang bagus. Pernahkah Anda berjalan melalui hutan dan kagum pada keheningan? Itu karena pepohonan menyerap semua kebisingan sekitar.
  • Pembiasan – Pembiasan menghilangkan gema suara yang memantul dari permukaan yang keras. Tanaman akan membantu untuk membiaskan kebisingan ini dan menghilangkan gema yang bertanggung jawab atas banyak kebisingan tambahan di rumah atau kantor Anda.

 

Tanaman dalam ruangan yang bekerja paling baik dalam menyerap suara seperti:

  • Pakis: memiliki banyak ruang permukaan untuk membantu mengurangi suara. Daunnya yang lebar menyebar dan menutupi area yang cukup luas.
  • Air Mata Bayi: Air Mata Bayi adalah tanaman lebat yang terlihat hampir seperti lumut. Tanaman ini memiliki cara menggantungkan dirinya di atas pot dan membuat peredam suara yang bagus saat diangkat dari tanah.
  • The Peace Lily: Peace Lily dapat menyerap beberapa suara dengan daunnya dan melakukan pekerjaan yang baik untuk memantulkan suara ke tanaman lain dan merupakan tanaman penyerap suara yang bagus yang dapat Anda letakkan di rumah Anda. Sifat penyerap kebisingan mereka yang sebenarnya ada di daunnya yang tebal dan lebar.
  • Tanaman Karet: Keindahan tanaman ini adalah seberapa besar ia bisa tumbuh. Tanaman karet menutupi area permukaan yang luas yang hanya berfungsi untuk meningkatkan sifat menyerap suara mereka.
  • Ara Daun Biola: Ara daun biola adalah tanaman lain dengan daun yang lebar dan tebal. Mereka bisa tumbuh tinggi, dan bentuk daun yang ditangkupkan menjadi penyerap suara yang efektif.

Reference :

พลังจากต้นไม้ ลดมลพิษทางเสียง

https://bettersoundproofing.com/best-sound-absorbing-indoor-plants/

https://www.workdesign.com/2020/03/the-top-sound-absorbing-plants-for-the-workplace/

LINGKUP KERJA KONSULTAN AKUSTIK ARSITEKTURAL

By | Uncategorized

Apa saja yang harus dikerjakan oleh perusahaan konsultasi akustik arsitektural? Pertanyaan tersebut sangat umum diajukan apabila seorang akustisi diminta untuk mengajukan proposal kerja untuk sebuah proyek. Pada artikel ini kami akan menjabarkan lingkup kerja konsultan akustik dengan referensi tipe proyek mixeduse highend building. Karena dalam tipe proyek tersebut konsultan akustik arsitektural dituntut untuk dapat menjabarkan semua lingkup kerjanya dalam satu proyek dengan kompleksitas yang tinggi.

Detail lingkup kerja konsultan akustik dalam proyek mixeduse highend building adalah sebagai berikut:

  1. Perumusan Kriteria

Di awal proyek, konsultan akustik harus merekomendasikan kriteria/target desain untuk bermacam-macam ruangan dan area di dalam bangunan seperti retail, unit apartemen baik untuk kamar tidur dan ruang keluarga, dan area komersil seperti meeting room, ruang multifungsi, spa, fitness, restaurant, club lounge, dll. Kriteria-kriteria tersebut ditetapkan berdasarkan studi dan rangkuman dari standar yang berlaku di negara tersebut, standar internasional, rekomendasi klien, dan operator gedung yang bersangkutan.

 

  1. Skematik

dengan banyaknya ruangan yang masuk ke dalam lingkup kerja konsultan akustik dengan tipe proyek seperti ini, sangat disarankan seorang akustisi memberikan desain skematik untuk beberapa ruangan penting untuk menjadi perhatian konsultan lainnya di tahap awal proyek. Contohnya adalah ruangan MEP, koneksi struktur bangunan, penempatan peralatan HVAC di atas ceiling, dan draft konfigurasi partisi dinding.

 

  1. Review Bising dari Lingkungan Sekitar Bangunan

Konsultan akustik harus melakukan review potensi sumber bising dari pesawat terbang, stasiun kereta, transportasi di jalan raya, peralatan MEP outdoor, dan semua hal di sekitar bangunan yang berpotensi mengganggu kenyamanan audial ke bagian dalam bangunan untuk memastikan kriteria akustik yang ditargetkan tercapai. Dalam tahap ini akustisi harus dapat menyampaikan hasil pemodelan dan simulasi untuk beberapa titik di sekitar bangunan dalam bentuk gambar yang dapat dimengerti klien dan konsultan lainnya. Pada tahap ini dapat direkomendasikan konfigurasi façade bangunan yang telah mempertimbangkan bising dari area sekitar bangunan.

 

  1. Bising HVAC (ductborne)

Pembahasan dan peninjauan bising dari seluruh HVAC baik itu dari air handling unit (AHU), axial dan centrifugal fans, fan coil unit (FCU), dll. Ducting system tersebut akan dianalisa untuk menentukan level bising di ruangan kritis dari outlet diffuser ducting system terdekat. Dari analisa tersebut keperluan akan silencer, lagging atau duct lining akan direkomendasikan demi tercapainya kriteria akustik yang telah ditentukan. Analisa tersebut akan dilakukan pada semua sistem HVAC tidak terkecuali, dengan atensi terbesar pada area tempat tinggal, spa, hotel, dll.

 

  1. Rambatan Suara Pada Struktur Bangunan (StructureBorne)

Semua hal yang berhubungan dengan rambatan atau getaran suara via struktur bangunan baik itu karena langkah kaki manusia di lantai atas atau getaran dari instalasi mesin-mesin MEP di atas ceiling ataupun lantai. Konsultan akustik harus mampu melakukan evaluasi sesuai frekuensi alami struktur bangunan dan memberikan rekomendasi terhadap elemen pelat lantai untuk memenuhi standar operator dan klien yang diaplikasikan.

 

  1. Kontrol Vibrasi Pada Mesin

Konsultan akustik harus melakukan pembahasan mendalam pada isolator vibrasi untuk mesin-mesin yang terpasang. Hal ini dilakukan dengan memperhatikan defleksi pelat lantai dan hubungannya dengan beban statis dan dinamis mesin tersebut (contoh: chiller, pompa, cooling tower, AHU, dll). Selain itu, memastikan isolator tersebut efisien untuk menahan getaran ke struktur bangunan.

 

  1. Isolasi Ruangan

Pembahasan tentang isolasi ruangan-ruangan tertentu dengan menyediakan perhitungan teknis baik itu dengan metode “ruangan dalam ruangan” dan “floating floor” agar suara dan getaran tidak merambat ke seluruh elemen bangunan terutama ruangan di sekitar area yang diisolasi.

 

  1. Interior Akustik

Peninjauan dan perhitungan parameter akustik ruangan pada elemen desain interior dari ruangan-ruangan komersil seperti ballroom, meeting room, dan area lainnya dimana kejelasan suara percakapan atau musik adalah hal yang krusial.

 

  1. Gambar Detail

Konsultan akustik harus menyediakan atau merekomendasikan spesifikasi elemen kulit bangunan seperti façade, dinding, dan pelat lantai dalam format CAD secara potongan atau denah. Hal ini akan memudahkan konsultan terkait mengaplikasikan spesifikasi tersebut di gambar konstruksi mereka.

 

  1. Isolasi Kebisingan Akibat Benturan

Benturan pada area fitness baik itu karena aktifitas aerobik atau angkat beban menjadi perhatian tersendiri dari konsultan akustik. Selain bentuk treatment akustik yang berbeda, rentang waktu aktivitas tersebut juga harus masuk dalam perhitungan teknis secara detail, dan tentunya terukur.

 

  1. Peninjauan Kembali Gambar Konsultan Terkait

Setelah seluruh treatment akustik diadaptasi ke gambar kontruksi oleh konsultan terkait, akustisi harus meninjau kembali seluruh gambar tersebut demi memastikan semua treatment sudah digambarkan dengan tepat, sebelum masuk ke fase lelang (tender).

 

  1. Koordinasi dengan Kontraktor Terpilih

Konsultan akustik harus mengalokasikan waktu untuk mengkoordinasikan desain dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kontraktor terpilih serta menandatangani semua formulir yang berhubungan dengan persetujuan material apabila sudah sesuai dengan intensi akustisi tersebut.

 

  1. Penilaian akhir

Sebelum serah terima proyek ke pihak selanjutnya, konsultan akustik harus melakukan penilaian akhir dari elemen bangunan yang didesain oleh konsultan tersebut. Selanjutnya, membandingkan nilai ukur tersebut ke target desain dan kriteria yang sudah ditentukan sebelumnya.

Cara Mounting Akselerometer

By | All, Articles, News, Uncategorized | No Comments

Mounting (penempelan) akselerometer: pertimbangan dalam pemilihan

Salah satu tantangan yang dihadapi dalam melakukan pengukuran vibrasi menggunakan akselerometer adalah cara menempelkan akselerometer pada permukaan atau objek yang hendak diukur. Pemilihan teknik mounting yang tepat sangat berpengaruh baik pada hasil pengukuran maupun dari sudut pandang kemudahan menempelkan di lapangan.

Cara mounting akselerometer dapat mempengaruhi hasil pengukuran karena pengaruhnya terhadap frekuensi resonan akselerometer. Akselerometer memiliki faktor amplifikasi yang signifikan pada frekuensi resonan, sehingga dalam pengukuran menggunakan akselerometer, penting untuk memilih metoda mounting yang tidak menggeser frekuensi resonan sehingga masuk ke frekuensi yang ingin kita ukur.

Secara umum, terdapat empat teknik mounting akselerometer yang dapat dipilih yaitu:

  1. Stud mounting: teknik ini digunakan dengan cara menempelkan akselerometer menggunakan mur dan baut. Teknik ini adalah sering dianggap sebagai teknik mounting yang menghasilkan hasil pengukuran yang terbaik dibandingkan dengan opsi lainnya. Stud mounting menghasilkan frekuensi resonan yang tinggi sehingga cukup jauh dari frekuensi yang umumnya ingin kita ukur. Untuk meningkatkan performa dengan metoda ini, diperlukan apa yang biasa disebut dengan coupling fluid seperti oli, petroleum jelly atau beeswax.

Kekurangan dari stud mounting adalah, tidak semua objek memiliki lokasi yang memungkinkan untuk dibaut pada permukannya. Jika tidak ada, maka diperlukan modifikasi pada permukaan objek sehingga dapat meninggalkan bekas setelah pengukuran selesai dilakukan.

  1. Adhesive: terdapat beberapa adhesif yang dapat dipilih untuk menempelkan akselerometer seperti epoxy (biasanya dipilih untuk mounting permanen), wax, lem dan double sided tape. Penggunaan adhesif memiliki frekuensi resonan yang lebih rendah dari stud mounting, tetapi pada kebanyakan kasus masih cukup tinggi sehingga tidak mempengaruhi hasil pengukuran pada frekuensi yang ingin diukur. Tentunya pengaruh pada respon frekuensi ini tergantung pada jenis adhesif yang digunakan juga.

Kekurangan dari penggunaan adhesif, terutama untuk mounting sementara adalah sulitnya membersihkan adhesif setelah digunakan baik pada akselerometer ataupun permukaan objek yang ingin kita ukur.

Salah satu opsi lain terkait adhesif adalah dengan menggunakan adhesive mounting pad, yaitu dengan menempelkan sebuah pad pada permukaan objek menggunakan adhesif, kemudian akselerometer dimounting menggunakan sekrup pada pad tersebut. Hal ini memungkinkan kita untuk memindahkan satu akselerometer ke beberapa lokasi dengan lebih mudah. Pada aplikasinya, adhesive mounting pad memudahkan pengguna jika membutuhkan pengukuran berulang pada objek yang sama, dan juga menghindari kontak langsung antara akselerometer dan adhesif sehingga tidak perlu dibersihkan.

  1. Magnet: Untuk objek atau permukaan dengan bahan metal, salah satu opsi yang mudah dan tidak meninggalkan bekas adalah dengan menggunakan magnetic mounting base pada akselerometer sehingga akselerometer dapat menempel pada permukaan metal.

Kekurangannya, resonan frekuensi jika menggunakan magnet dapat turun sehingga dapat mempengaruhi hasil pengukuran jikalau frekuensi pengukuran yang ingin kita lakukan cukup tinggi (diatas 1 kHz). Untuk pengukuran jangka pendek dan tidak berulang, penggunaan magnet adalah salah satu opsi yang sering digunakan.

  1. Handheld: Pada beberapa kasus, permukaan yang hendak diukur tidak memungkinkan kita untuk menempelkan akselerometer dengan tiga opsi lainnya diatas, sehingga opsi yang tersisa adalah dengan memegang akselerometer pada permukaan. Pada kasus seperti ini, probe tip dapat digunakan sehingga kita dapat memberikan tekanan pada permukaan dengan lebih mudah dengan tangan.

Kekurangannya, rentang frekuensi yang dapat diukur menjadi jauh lebih sempit, umumnya dibawah sekitar 100 Hz. Karena tangan manusia juga tidak dapat diam dengan sempurna, maka frekuensi di bawah 10 Hz juga menjadi tidak akurat.

Penanganan Kebisingan Industri

By | All, Articles, Uncategorized, Vibration

Di tempat-tempat industri yang biasanya penuh dengan mesin atau sistem mekanis, kebisingan sudah pasti tidak bisa dihindari, bahkan sangat keras. Hal ini terkadang berbahaya bagi pekerja sehingga menyebabkan bahaya kesehatan dan keselamatan kerja. Oleh karena itu, pada artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah pengendalian kebisingan yang dapat digunakan untuk mengatasi kebisingan industri di tempat kerja.

Sumber kebisingan

Mari kita mulai dengan rekap tentang bagaimana kebisingan dihasilkan:

Suara secara umum dihasilkan oleh getaran, atau terkadang karena sistem aerodinamis. Suara yang disebabkan getaran dapat disebabkan oleh berbagai alasan, misalnya:

  • Guncangan dan gesekan mekanis antara bagian-bagian mesin seperti palu, roda gigi berputar, bantalan, alat pemotong, dll.
  • Memindahkan bagian yang tidak seimbang
  • Getaran struktur besar dan berat

Sedangkan untuk kebisingan aerodinamis, disebabkan oleh aliran udara atau fluida melalui pipa, kipas angin, atau penurunan tekanan dalam sistem distribusi udara juga. Contoh tipikal sumber kebisingan aerodinamis adalah:

  • Uap dilepaskan melalui katup buang
  • Penggemar
  • Motor pembakaran
  • Pesawat jet
  • Aliran fluida turbulen melalui pipa

Langkah-langkah untuk mengontrol kebisingan di tempat kerja

Untuk mengontrol kebisingan di tempat kerja dengan benar, langkah-langkah berikut harus dilakukan:

  1. Identifikasi sumber suara (yaitu, sumber getar atau aliran aerodinamis)
  2. Identifikasi jalur kebisingan dari sumber ke pekerja
  3. Tentukan tingkat suara setiap sumber
  4. Tentukan kontribusi relatif terhadap kebisingan berlebihan dari setiap sumber dan lanjutkan untuk memberi peringkat sumber yang sesuai. Sumber dominan harus selalu diprioritaskan dan dikendalikan terlebih dahulu untuk mendapatkan redaman kebisingan yang signifikan.
  5. Pahami batas paparan yang dapat diterima seperti yang tertulis dalam undang-undang kesehatan dan keselamatan dan temukan pengurangan suara yang diperlukan.
  6. Cari tahu solusi sambil mempertimbangkan tingkat redaman suara, pengoperasian, pengendalian produktivitas, dan biaya.

Untuk mengurangi paparan kebisingan

Secara umum, paparan kebisingan dapat dikurangi dengan menghilangkan sumber kebisingan jika memungkinkan, jika tidak mengganti sumber dengan yang lebih tenang atau penerapan modifikasi teknik juga.

Cara paling efektif untuk meminimalkan paparan kebisingan adalah merancangnya sejak awal: tahap desain. Disarankan untuk selalu memilih fitur peralatan yang dapat mengurangi tingkat kebisingan ke tingkat yang dapat diterima. Untuk instalasi baru, sekali lagi pilih peralatan yang tidak berisik, dan pastikan untuk memiliki kebijakan pengadaan yang memilih untuk menggunakan peralatan yang tidak berisik, dan akhirnya menghilangkan kekurangan desain yang dapat menyebabkan penguatan kebisingan.

Modifikasi teknik mengacu pada perubahan yang dapat mempengaruhi sumber, atau jalur suara. Ini biasanya merupakan solusi yang lebih disukai untuk pengendalian kebisingan di tempat kerja yang sudah ada (tempat tanpa tindakan perlindungan kebisingan selama tahap desain). Ini karena modifikasi teknik dikenal lebih hemat biaya, terutama untuk mengendalikan kebisingan di sumbernya daripada di sepanjang jalur.

Pengendalian administratif dan penggunaan alat pelindung diri (APD) juga efektif sebagai tindakan pengendalian kebisingan yang dapat diterapkan pada pekerja itu sendiri. Kombinasi keduanya dapat dipertimbangkan ketika paparan kebisingan tidak membenarkan penerapan solusi teknik yang lebih mahal. Namun, penting untuk selalu diperhatikan bahwa kontrol administratif dan APD mungkin tidak seefektif menerapkan kontrol kebisingan teknis selama tahap awal atau modifikasi jalur suara. Oleh karena itu, mereka harus dikategorikan sebagai pilihan terakhir.

Solusi teknik untuk mengurangi kebisingan

Solusi yang berbeda dapat diterapkan untuk kebisingan yang disebabkan oleh getaran dan kebisingan aerodinamis.

Untuk kebisingan yang disebabkan oleh getaran, poin utamanya adalah mengurangi jumlah getaran pada sumbernya. Solusi tipikal termasuk modifikasi sumber energi seperti menurunkan kecepatan putar kipas, atau mengurangi gaya tumbukan alat pemukul, dll. Menambahkan bahan peredam ke permukaan yang bergetar karena gaya mekanis dapat membantu mengurangi efek getaran juga, terutama untuk struktur yang tipis . Untuk mencegah kerusakan yang tidak diinginkan karena gesekan atau benturan, bahan peredam dapat terjepit di antara permukaan peralatan dan bahan lain yang tahan terhadap abrasi. Perawatan ini disebut perawatan lapisan kendala.

Metode lain untuk mengurangi kebisingan yang disebabkan getaran termasuk meminimalkan celah pada pelindung mesin dan menutupinya dengan bahan penyerap akustik, mengganti bagian logam dengan bagian plastik jika memungkinkan, dan mengganti motor dengan yang lebih tenang.

Di sisi lain, untuk menangani kebisingan yang disebabkan aerodinamis, spesialis merekomendasikan untuk menerapkan praktik teknik yang mampu mengurangi kebisingan yang terkait dengan aliran fluida yang tidak stabil, misalnya meminimalkan kecepatan fluida, meningkatkan diameter pipa atau meminimalkan turbulensi dengan memanfaatkan kipas berkecepatan besar dan rendah dengan pisau melengkung.

Selain yang disebutkan di atas, ada juga langkah-langkah pengendalian kebisingan pasif yang dapat digunakan. Ini termasuk menggunakan penutup dan isolasi dengan menyimpan peralatan berisik di ruang / ruangan tertutup yang memiliki fitur akustik khusus seperti isolasi, kisi-kisi, atau penyegelan. Pemasangan penghalang akustik (panel penyerap suara) di tempat kerja, atau peredam suara di dalam saluran dan knalpot juga bekerja dengan baik dalam meredam kebisingan yang tidak diinginkan.

Langkah-langkah umum yang perlu diingat

Terakhir, berikut adalah beberapa metode umum yang dapat dilakukan seseorang untuk memastikan bahwa kebisingan di tempat kerja terkendali.

Perawatan rutin harus selalu dilakukan, di mana fokusnya harus pada mengidentifikasi dan mengganti bagian yang aus atau longgar, melumasi setiap bagian yang bergerak, dan memastikan bahwa peralatan yang berputar tidak kehilangan keseimbangan untuk menghindari kebisingan yang disebabkan oleh getaran.

Proses bising harus diperhatikan dan diganti dengan yang lebih tenang. Gema suara di dalam ruangan harus dikurangi. Gema adalah saat suara yang dihasilkan di dalam penutup mengenai permukaan reflektif dan dipantulkan kembali ke ruangan selain jalur kebisingan asli. Dalam beberapa kasus, suara yang bergema dapat mendominasi suara aslinya. Metode yang baik untuk membantu dalam kondisi seperti itu adalah dengan menambahkan bantalan pada permukaan reflektif dengan bahan penyerap suara sehingga tingkat kebisingan dapat dikurangi. Cara lain adalah mengatur peralatan di dalam ruangan agar tidak terlalu dekat dengan terlalu banyak struktur reflektif.

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, selalu lakukan tindakan untuk mengidentifikasi sumber suara di tempat kerja industri dan temukan cara yang sesuai untuk menyelesaikan masalah kebisingan untuk mencapai batas kebisingan sesuai dengan batas paparan yang ditetapkan dalam undang-undang kesehatan dan keselamatan yang diterbitkan oleh otoritas lokal. Sangat penting untuk mematuhi batas paparan kebisingan untuk memastikan kesehatan pendengaran para pekerja di tempat kerja.

Referensi

https://www.ccohs.ca/oshanswers/phys_agents/noise_control.html

https://www.who.int/occupational_health/publications/noise10.pdf

Structure Borne Noise: The Correlation Between Mass, Stiffness and Damping In Vibration Transmission.

By | All, Articles, Environmental Noise, Kebisingan, News, Uncategorized, Vibration | No Comments

Pada pembahasan sebelumnya, kita telah membahas bagaimana suara ari merambat ke struktur hingga menimbulkan kebisingan ke ruang penerima dan bagaimana tahapan untuk mengurangi kebisingan tersebut. Terdapat 3 cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi kebisingan ke area penerima, yaitu penanganan pada bagian sumber, pada jalur transmisi dan terakhir pada ruang penerima. Umumnya, pada kondisi eksisting, penanganan dilakukan pada jalur transmisi dimana kita akan mengubah konfigurasi dari bangunan atau elemen yang dilalui oleh getaran yang merambat dari sumber. Penanganan pada jalur transmisi biasanya dilakukan dengan meminimalkan transmisi getaran dengan menambahkan springs atau inertia block. Salah satu desain spesial yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan spring dan juga inertia block seperti yang diperlihatkan pada gambar di bawah ini

Pemasangan isolator dan inertia block ini harus diperhitungkan dengan tepat untuk memastikan noise tereduksi dengan maksimal. Sebelum membahas perhitungan untuk memperoleh nilai dari parameter isolator dan inertia block mari kita bahas free block diagram pada Gambar 2 di bawah ini. Gambar ini menunjukkan sebuah sistem dengan free undamped vibration. Permasalahan dasar dari sebuah getaran umumnya berada massa dan stiffness.

Jika sebuah massa (m) diberikan gaya (F) maka akan ada resisting force atau gaya yang menahan dari arah berlawanan dengan perpindahan tertentu. Gaya ini disebut dengan stiffness ( ). Stiffness adalah sejauh mana suatu benda dapat menahan deformasi sebagai respons terhadap gaya yang diberikan ( ). X adalah besarnya perpindahan yang terjadi dari respon gaya yang diberikan. Gaya resisting ini menimbulkan sejumlah getaran pada massa yang memiliki percepatan ( ) atau perpindahan. Hal ini dapat dituliskan dalam bentuk persamaan

Solusi dari persamaan diferensial parsial ini adalah

Karena gerakan getaran dari sistem ini bergerak secara sinusoidal atau gerakan harmonik sederhana, suku akar dalam eksponen didefinisikan sebagai circular natural frequency.  Suku akar pada eksponen adalah circular natural frequency

Frekuensi alami dari mesin adalah

Jika frekuensi operasi dengan frekuensi natural diplot pada sebuah grafik maka akan terlihat seperti gambar di bawah ini

Ketika frekuensi operasi sama dengan natural frekuensinya maka akan terjadi resonansi. Pada keadaan ini amplitudonya akan tinggi dan menyebabkan getaran dan perambatan suara yang lebih tinggi pula. Kondisi resonan ini adalah keadaan dimana transmisi suara pada struktur sangat tinggi dan hal ini adalah hal yang paling tidak diinginkan. Untuk menghindari hal ini seperti yang diperlihatkan pada gambar di bawah ini maka target kita adalah membuat kombinasi frekuensi dan frekuensi operasi berada pada area yang berwarna merah. Solusi yang dapat dilakukan adalah bisa dengan menambahkan massa atau mengurangi stiffness-nya.

Selanjutnya kita akan membahas hubungan antara massa, stiffness dan damping pada transmisi getaran. Gambar di bawah ini adalah sebuah system yang bergetar dengan natural frekuensinya. Akan tetapi, sistem ini memiliki damping dashpot yang memiliki layer yang berperan sebagai isolator getaran dan juga mengabsorbsi energi mekanik.

Mari kita bahas free body diagram dari system di atas

F adalah external force atau gaya yang diberikan dalam mengoperasikan suatu mesin atau sistem. Gaya ini akan memberikan gaya yang berlawanan atau gaya yang resistable dari sistem stiffness. Gaya resistable ini dilambangkan dengan  dan gaya lainnya yang menahan (damper) yang dinotasikan dengan , yaitu kecepatan dari gerakan tertentu. Dengan gaya ini maka massa akan mengalami percepatan yang dinotasikan dengan .

Persamaan Free Damped Vibration (SDOF)

Solusi dari persamaan diferensial parsial di atas adalah:

dimana,

Nilai critical damping didefinisikan sedemikian rupa sehingga suku di dalam akar sama dengan 0

Critical damping adalah seberapa besar damping yang bisa dihasilkan, dimana jumlah redaman yang mungkin diperlukan mesin tertentu. Akan tetapi, kita dapat memberikan nilai redaman yang lebih atau di bawah nilai redamannya. Redaman yang diberikan dapat berupa spring atau flexible padding. Rasio antara actual damping (redaman yang akan ditambahkan) dengan critical damping disebut denggan damping factor.

ccri            : parameter yang bergantung dari suatu massa dan sistem stiffness yang bergetar

c          : redaman yang diberikan pada sebuah sistem

Di antara 3 jenis damping factor di atas, manakah yang lebih baik digunakan?

Coba kita lihat pada system di atas dimana terdapat impressed Force ( ) karena operasi mesin dan Transmitted Force ( ) dan karna terdapat mekanisme pada mesin maka ada gaya yang ditransmisikan. Perbandingan antara Fo dengan FT disebut transmissibility Ratio.

Nilai TR harus minimum dengan membuat nilai FT yang minimum juga agar transmisi dari getaran mesin tersebut juga minimum dan propagasi suaranya juga akan minimum. Jadi faktor apa saja yang mempengaruhi TR?

Faktor pertama adalah frekuensi natural dari mesin (  seperti yang dijelaskan sebelumnya system tertentu memiliki frekuensi alaminya berdasarkan massa dan stiffnes. Faktor kedua adalah frekuensi operasi pada mesin ( . Frekuensi operasi mungkin tidak selalu tetap karena kemungkinan ada fluktuasi dari tegangannya, terdapat masalah mekanis atau masalah pada gir sehingga frekuensi operasi mungkin berubah. Faktor terakhir adalah damping factor (ξ) di mana 3 jenis damping factor yang disebutkan di atas akan mengubah Transmitted force (FT). Berdasarkan 3 faktor utama yang dijelaskan tersebut makan persamaan dari Transmissibilitu Ratio adalah sebagai berikut

Dimana

Dimana R adalah rasio frekuensi maka persamaannya dapat disederhanakan sebagai berikut

Jika kita masukkan nilai damping ratio dan frequency ratio maka nilai TR-nya ditunjukkan pada tabel di bawah ini dan diplot pada grafik Gambar 5

Dengan perhitungan di atas kita dapat menentukan beberapa jenis peredam di mesin tertentu di bawah mesin untuk mengurangi perambatan suaranya. Akan tetapi, ada hal yang perlu diperhatikan berdasarkan grafik di bawah ini. Penggunaan damper dibagi ke dalam 3 zona berdasarkan frequency Ratio (R). Zona pertama adalah zona yang berwarna biru, di mana 0<R<0.5. Pada bagian ini perbedaan jika diberikan damper atau tidak semuanya akan naik dari 1 secara bertahap, dalam hal ini perbedaannya tidak terlalu significant. Dalam hal ini damper dapat diberikan namun akan memakan biaya yang cukup besar dan perubahannya pun hanya sedikit. Zona kedua adalah zona yang berwarna hijau, di mana 0.5<R<1,414. Dapat dilihat apabila tidak diberikan damper maka TR akan meningkat sangat tinggi hingga tak terhingga. Pada zona ini damper sangat perlu untuk digunakan agar getaran dan suara tidak berpropagasi. Terakhir adalah pada zona berwarna merah, dimana R>1,414. Perlu diperhatikan pada zona ini, apabila diberikan full damping ketika rasio frekuensinya besar maka TR akan semakin mengecil dan perbedaannya antara ketiga jenis damping factor tidak terlalu signifikan. Dengan demikian pada zona ini pemberikan damper sebaiknya tidak dilakukan.

By : Adetia | Geonoise Indonesia

Absorpsi Suara

By | Uncategorized, Vibration

Apa itu Absorpsi?

Penyerapan mengacu pada proses di mana material, struktur, atau objek mengambil energi saat gelombang ditemui, sebagai lawan untuk memantulkan energi. Sebagian dari energi yang diserap diubah menjadi panas dan sebagian lagi ditransmisikan melalui tubuh penyerap. Energi yang diubah menjadi panas dikatakan telah ‘hilang’. (mis. pegas, peredam, dll.)

 

Apa itu Penyerapan Suara?

Ketika gelombang suara mencapai permukaan material: sebagian darinya memantul; sebagian dari mereka menembus, dan sisanya diserap oleh materi itu sendiri.

Formula untuk Penyerapan Suara: –

Perbandingan energi bunyi yang diserap (E) dengan energi bunyi yang datang (Eo) disebut koefisien serapan bunyi (α). Rasio ini adalah indikator utama yang digunakan untuk mengevaluasi properti penyerap suara dari material. Formula dapat digunakan untuk mendemonstrasikan ini.

α (koefisien absorpsi) = E (energi suara yang diserap) / Eo (Energi suara insiden)

Dalam rumus ini: α adalah koefisien absorpsi suara;

  E adalah energi suara yang diserap (termasuk bagian perembesan);

  Eo adalah energi suara insiden.

Umumnya, koefisien serap suara dari bahan-bahan tersebut adalah antara 0 sampai 1. Semakin besar angkanya, semakin baik sifat penyerap suara. Koefisien penyerapan suara dari penyerap tersuspensi mungkin lebih dari satu karena area penyerap suara efektifnya lebih besar dari area yang dihitung.

Contoh: Jika dinding menyerap 63% energi datang dan 37% energi dipantulkan maka koefisien penyerapan dinding adalah 0,63.

Bagaimana kita bisa mengukur Koefisien Absorpsi?

Koefisien absorpsi dan impedansi ditentukan dengan dua metode berbeda sesuai dengan jenis medan gelombang datang.

  1. Tabung Kundt (ISO 10534-2)
  2. Ruang gema (ISO 354)

Metode Pengukuran Tabung Kundt: (ISO 10543-2)

Untuk pengukuran spesimen kecil menggunakan Kundt’s tube atau Impedance tube disebut juga Standing wave tube. Hasil dari pengukuran faktor absorpsi dan impedansi akustik, dengan menggunakan metode gelombang berdiri, jelas hanya bermakna jika diasumsikan tidak tergantung pada ukuran benda uji, yang biasanya cukup kecil. Faktor penyerapan untuk kejadian normal ditentukan dengan mengukur amplitudo tekanan maksimum dan minimum dalam gelombang berdiri yang diatur dalam tabung oleh pengeras suara.

Teknik dasar ini, yang disebutkan dalam pendahuluan, dianggap agak ketinggalan jaman dibandingkan dengan metode yang lebih modern berdasarkan transfer yang diimplementasikan relatif terlambat (1993) dalam standar internasional, ISO 10534-1, setelah digunakan setidaknya selama 50 tahun. Peralatan komersial juga telah tersedia selama beberapa dekade. Namun, terdapat bagian kedua dari standar yang disebutkan, ISO 10534-2, berdasarkan penggunaan sinyal broadband dan pengukuran fungsi transfer tekanan antara berbagai posisi dalam tabung. ISO 10543-2, yang menyiratkan metode dua mikrofon yang ditentukan diperluas ke bidang gelombang bola.

Biasanya tabung Impedansi Placid digunakan untuk koefisien absorpsi dan pengukuran kehilangan transmisi.

(https://www.placidinstruments.com/product/impedance-tube/

Klik disini untuk referensi Placid Sound absorption measurement  

Klik disini untuk referensi Placid Sound transmission loss measurement

Ruang Gema: (ISO 354)

Metode Ruang Gema merupakan metode tradisional, pengukuran faktor absorpsi benda uji yang lebih besar dilakukan di ruang pantul. Seseorang kemudian menentukan nilai rata-rata dari semua sudut kejadian dalam kondisi medan yang tersebar. Data produk yang biasanya dipasok oleh produsen peredam ditentukan sesuai standar internasional ISO 354, yang dipersyaratkan untuk pengukuran adalah 10-12 meter persegi dan ada persyaratan untuk bentuk areanya. Alasan dari persyaratan ini adalah bahwa faktor absorpsi yang ditentukan metode ini selalu memasukkan jumlah tambahan karena efek tepi, yang merupakan fenomena difraksi di sepanjang tepi benda uji. Efek ini membuat spesimen secara akustik lebih besar dari area geometris, yang dapat menghasilkan faktor absorpsi yang lebih besar dari 1.0. Tentu saja, ini tidak berarti bahwa energi yang diserap lebih besar daripada energi insiden.


Koefisien penyerapan suara dari bahan yang berbeda:
Penyerapan suara pada material tidak hanya terkait dengan sifat-sifat lainnya, ketebalannya, dan kondisi permukaan (lapisan dan ketebalan udara), tetapi juga terkait dengan sudut datang dan frekuensi gelombang suara. Koefisien penyerapan suara akan berubah sesuai dengan frekuensi tinggi, menengah, dan rendah. Untuk mencerminkan properti penyerap suara dari satu bahan secara komprehensif, enam frekuensi (125Hz, 250Hz, 500Hz, 1000Hz, 2000Hz, 4000Hz) diatur untuk menunjukkan perubahan koefisien penyerapan suara. Jika rasio rata-rata dari keenam frekuensi tersebut lebih dari 0,2, maka material tersebut dapat diklasifikasikan sebagai material penyerap suara.

Penerapan Sound Absorber:                                                                                                                                                                                                            Material ini dapat digunakan sebagai insulasi suara pada dinding, lantai, dan langit-langit gedung konser, bioskop, auditorium, dan studio penyiaran. Dengan menggunakan bahan penyerap suara dengan benar, transmisi gelombang suara dalam ruangan dapat ditingkatkan untuk menciptakan efek suara yang lebih baik.

Pilih penyerap suara Anda dari

Home

Oleh: Sudharsan | Geonoise India

Treatment Akustik di Sekolah

By | Articles, blog, Environmental Noise, News, Uncategorized, Vibration | No Comments

By Nichada Klombunchong

Beberapa generasi siswa dan guru telah mengalami masalah yang disebabkan oleh kebisingan dan desain akustik yang buruk dalam lingkungan pendidikan. Meskipun masalah telah dikenali selama lebih dari 100 tahun, akustik di ruang kelas tetap kurang diperhatikan di gedung-gedung lama, bahkan banyak sekolah-sekolah baru. Sebuah studi yang dirilis tahun 2012 ““Essex Study-Optimal classroom acoustics for all” mendefinisikan kebutuhan dan manfaat dari ruang kelas yang mempertimbangkan kualitas akustik. Studi tersebut mengamati dampak pengurangan waktu dengung (RT) di lingkungan ruang kelas. Kesimpulan yang diambil setelah dilakukan pengukuran akustik dan juga survei adalah adanya manfaat yang jelas jika kualitas akustik di ruang belajar ditingkatkan. Sederhananya, waktu dengung yang berlebih di ruang kelas memiliki efek negatif pada kesehatan dan performa, baik untuk siswa maupun guru.

Gaung disebabkan pantulan suara dari permukaan keras ke permukaan keras lainnya yang menyebabkan suara terdengar menumpuk sehingga dipersepsikan sebagai suara yang membingungkan dan sulit dipahami. Permukaan keras seperti jendela, papan tulis, balok beton, dan dinding gipsum yang ditemukan di sebagian besar ruang kelas tidak menyerap energi suara dan akibatnya, suara tersebut dipantulkan kembali ke dalam ruangan, sampai ke telinga berkali-kali dalam interval yang berjarak hanya dalam orde milidetik. Hal ini menyebabkan suara yang terdengar bergaung sehingga otak manusia mengalami kesulitan membedakan informasi primer dan membedakannya dari gaung. Masalah ini diperburuk ketika alat bantu dengar dan implan koklea digunakan. Gema berlebih juga memengaruhi siswa dengan masalah pemrosesan pendengaran, ADHD, dan tantangan belajar lainnya. Faktanya, semua siswa mendapat manfaat dengan menurunkan gaung dan meningkatkan kejelasan.

Dengung diukur dalam hubungannya dengan waktu. Waktu dengung (RT60) adalah waktu yang dibutuhkan suara untuk meluruh hingga 60dB di ruang tertentu. Semakin besar waktu dengung, semakin banyak gaung di sebuah ruangan, dan semakin sulit seseorang untuk mendengarkan informasi verbal. Waktu dengung suatu ruangan akan bergantung pada variabel seperti volume ruang kelas dan material yang digunakan di dalam ruang kelas, apakah merefleksikan atau menyerap suara.

Pengaruhnya terhadap Siswa dan Guru

Kebanyakan kegiatan belajar terjadi melalui komunikasi verbal. Secara tradisional, ruang kelas belum dirancang dengan memperhatikan bagaimana ruangan bersuara atau bagaimana hal itu dapat memengaruhi siswa dan guru yang menggunakannya. Diketahui bahwa jika siswa berada dekat dengan guru, siswa cenderung memiliki keterlibatan dan pemahaman materi yang lebih baik. Karena sebagian besar kelas memiliki 30 siswa atau lebih, sulit untuk membuat setiap siswa berada dekat dengan guru. Untuk siswa di bagian belakang kelas, tingkat suara yang mencapai siswa akan berkurang sebanyak 20dB dibandingkan sumbernya. Otak kemudian harus membedakan apakah suara yang diterima adalah sumber yang ingin didengar atau suara yang memantul dari dinding. Ketika salah satu faktor dalam gema alami di dalam ruangan, keterlambatan suara mencapai telinga, bersama dengan gangguan seperti kebisingan HVAC, suara tingkat dasar kelas dan kebisingan yang berasal dari luar pintu dan jendela, tidaklah mengherankan untuk menemukan bahwa banyak siswa yang tidak mendengarkan materi yang diajarkan kepada mereka.

Dan ini baru permulaan. Saat tingkat suara sekitar di kelas meningkat, guru secara alami meningkatkan tingkat suaranya. ‘Obrolan di kelas’ secara alami meningkat untuk mengimbangi dan masalah memperburuk ke titik di mana guru dan siswa mulai kehilangan konsentrasi.

Anak-anak Tidak Mendengar layaknya Orang Dewasa

Saat Anda mempertimbangkan masalah akustik yang dijelaskan, penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 30% siswa mungkin benar-benar kesulitan dalam memahami pesan guru mereka. Kejelasan yang buruk karena jaraknya dengan guru, dengung yang berlebihan dan suara bising mengakibatkan pemahaman materi yang diajarkan kurang.

Kebanyakan orang dewasa tidak mengalami kesulitan ini karena orang dewasa sudah memiliki kemampuan untuk menebak kata-kata apa yang disampaikan oleh pembicara walaupun tidak terdengar dengan jelas.

Solusinya adalah mendesain ruang kelas secara akustik

Sejak awal siaran radio, para penyiar sampai pada kesimpulan bahwa jika sumber siarannya tidak jelas dan ringkas, pesannya akan hilang. Untuk mengatasi masalah ini, panel akustik penyerap dipasang pada permukaan dinding studio siaran untuk mengurangi pantulan dan meningkatkan kejelasan bagi pendengar. Praktik ini berlanjut hingga hari ini dan praktik yang sama dilakukan baik jika Anda mengajar di ruang kelas, menyampaikan pesan di rumah ibadah atau menyiarkan kelas pembelajaran jarak jauh melalui internet.

 

Solusi populer adalah menggunakan panel akustik di langit-langit. Manfaat tambahan dari jarak antara panel dan beton jika panel digantung meningkatkan performa absorpsi panel. Contohnya, hal ini sangat efektif di kafetaria yang bising. Untuk ruang kelas dengan langit-langit T-bar, dapat digunakan panel akustik sebagai pengganti bahan langit-langit biasa seperti fiber tile yang memantulkan suara. Penempatan panel sebenarnya tidak sepenting yang dibayangkan. Hal yang lebih penting adalah menggunakan ruang yang tersedia untuk peningkatan performa terbaik Anda dengan mendistribusikan panel secara merata di sekitar ruangan.

Ruang kelas yang bebas dari gema dan kebisingan yang berlebihan jauh lebih kondusif untuk pembelajaran dan sangat berkontribusi pada keberhasilan siswa yang lebih baik – baik jika siswa tersebut memiliki masalah belajar ataupun tidak. Mengurangi tingkat suara di ruang belajar juga mempermudah pengajaran, mengurangi stres dan kelelahan guru, serta secara signifikan mengurangi kelelahan mendengarkan bagi siswa dan guru. Ketika Anda mempertimbangkan manfaat untuk guru dan siswa, dan biaya yang relatif rendah untuk pemasangan dan perawatan akustik, solusi praktis untuk sekolah dan institusi pasca sekolah yang peduli untuk mencapai hasil maksimal dari siswa mereka sebetulnya telah tersedia di pasaran.

 

Credit : James Wright, Business development executive at Primacoustic

KONSULTAN AKUSTIK ARSITEKTURAL (SEJARAH DAN GARIS BESAR)

By | All, Articles, Uncategorized | No Comments

Profesi konsultan akustik arsitektural di indonesia mulai berkembang pada tahun 1990an walaupun fakta sebenarnya di negara lain, sudah dikenal sejak tahun 1950an bertepatan dengan selesainya perang dunia ke II. Pada awalnya profesi ini mulai dikenal saat arsitek dan pemerintah memerlukan individu atau perusahaan untuk meneliti dan mempelajari solusi akustik yang praktis (applicable) di bidang bising transportasi, perumahan, dan elektronik.


Sekarang konsultan akustik arsitektural secara garis besar bisa dibilang sudah mulai dewasa dalam bisnis konstruksi bangunan, namun masih terus tumbuh dengan bertambahnya populasi manusia di dunia dan orang-orang mulai sensitif dan menjadi pemilih untuk dapat menempati ruangan dan bangunan dengan kualitas akustik yang baik.


Ilmu tentang akustik arsitektural mencakup analisa dan desain akustik pada bangunan yang akan dibangun ataupun sudah terbangun. Jasa konsultasi akustik arsitektural dapat dikategorikan kedalam beberapa kelompok kerja yaitu:


1. Pengetesan performa akustik dari sebuah produk atau material
2. Pengendalian bising terkait sistem transportasi
3. Pengendalian bising dari peralatan mekanik di dalam dan di luar bangunan
4. Pengendalian bising lingkungan di sekitar bangunan
5. Pengendalian getaran/seismik bangunan
6. Pengelolaan pantulan suara di dalam ruangan untuk mencegah gaung panjang dan gema


Artikel tentang profesi konsultan akustik akan kami bagi menjadi 3 bagian untuk mempermudah pembaca dalam mencerna tentang apa yang kami lakukan sebagai konsultan akustik di bidang arsitektural. Secara garis besar rangkumannya adalah sebagai berikut:
I. Kebutuhan dari Klien (Mengapa dan kapan klien membutuhkan konsultasi akustik)
– Untuk dapat mencapai kualitas akustik yang tepat pada ruangan di dalam bangunan
– Untuk dapat menentukan ruangan mana yang akan dilakukan evalusi akustik, karena tidak semua ruangan membutuhkan evaluasi akustik. (budget saving?)
– Untuk mengendalikan bising dari fasilitas bangunan yang berdekatan dengan sumber suara
– untuk memperbaiki masalah suara di fasilitas yang sudah terbangun (renovasi akustik)
– Untuk mengikut sertakan informasi dalam dokumen tentang dampak akustik dari bangunan tersebut terhadap lingkungan sekitar atau sebaliknya.

II. Keahlian (Apa ilmu dan pengetahuan yang dibutuhkan dari seorang/perusahaan konsultasi akustik arsitektural)
– Pemahaman mendasar tentang teori dan prilaku gelombang suara di dalam dan luar lingkungan
– Latar belakang Science, Matematika, dan Engineering
– Pengetahuan tentang arsitektur, musik, desain interior, dan teknik konstruksi
– Pemahaman tentang sistem peralatan mekanikal gedung
– Kemampuan mengoprasikan alat ukur suara beserta metode pengukurannya
– Kemampuan untuk dapat menjelaskan informasi dan teknikal akustik ke orang yang awam tentang akustik (The most important part!)

III. Ruang lingkup kerja (Apa saja yang harus dikerjakan oleh seorang/perusahaan konsultasi akustik arsitektural)
– Menentukan target/kriteria akustik dan merumuskan masalah yang sudah ada ataupun yang akan terjadi nantinya
– Mengembangkan rekomendasi treatment akustik untuk mencapai targetnya
– Menyajikan gambar detail dari rekomendasi akustik
– Mereferensikan dan memastikan jika material dari treatment akustik tersebut dapat diaplikasikan dan tersedia di pasar
– Memastikan kesesuaian treatment akustik yang terpasang dengan gambar detail perencanaan
– Melakukan pengukuran akustik untuk mengkuantifikasikan treatment tersebut sesuai dengan apa yang sebelumnya direncakan
Setiap bagian di atas akan kami coba jelaskan secara detail dalam artikel selanjutnya, dengan harapan klien atau calon klien kami mengetahui pekerjaan konsultan akustik yang sebenarnya dan dapat memilih konsultan akustik yang tepat untuk proyek mereka. see you soon! 😊

Helmholtz Resonator

By | Articles, blog, Kebisingan, News, Uncategorized, Vibration | No Comments

Peredam resonansi adalah yang paling kuat dari teknologi penyerapan frekuensi rendah. Pound untuk pound dan kaki persegi per kaki persegi, peredam resonansi tidak dapat disesuaikan untuk penyerapan frekuensi rendah. Mereka kadang-kadang disebut peredam resonansi. Kita berbicara tentang absorpsi frekuensi rendah nyata yang mewakili semua frekuensi di bawah 100 Hz. Peredam resonansi berbeda dari peredam lainnya. Mereka bekerja paling baik di area dengan tekanan suara ruangan tinggi, bukan area kecepatan suara tinggi seperti peredam berpori yang menangani frekuensi menengah dan tinggi.

Getaran & Tekanan Suara

Penyerap resonansi adalah sistem getaran yang “berjalan” pada tekanan suara. Karena ilmu getaran akan memberi tahu kita, penyerap resonansi adalah massa yang bergetar melawan pegas. Massa adalah kabinet dan dinding depan atau diafragma. Pegas adalah udara di dalam rongga penyerap resonansi. Jika Anda mengubah massa getar dan kekakuan pegas, Anda dapat mengontrol dan menyetel penyerap resonansi ke frekuensi resonansi pilihan. Massa internal atau kedalaman kabinet menentukan frekuensi desain. Pegas atau udara internal dan rongga digunakan untuk mencapai laju penyerapan di atas unit yang dirancang untuk frekuensi resonansi. Ada tiga jenis peredam resonansi: Helmholtz dan Diafragma dan Membran.

Helmholtz / Membran

Resonator Helm adalah kotak atau tabung dengan bukaan atau celah pada mulutnya. Udara memasuki slot yang memiliki lebar, panjang, dan kedalaman yang dihitung. Slot dipasang ke kabinet atau silinder dengan lebar dan kedalaman berbeda. Botol kokas kaca adalah contoh bagus resonator Helmholtz. Ini adalah penyerap resonansi atau seperti yang beberapa orang sebut sebagai penyerap resonansi. Frekuensi atau resonansi ditentukan oleh dimensi slot bersama dengan kabinet atau kedalaman silinder. Helm adalah frekuensi tertentu dan cakupan pita frekuensi sempit. Penyerap membran bekerja mirip dengan diafragma. Ia memiliki selaput yang kemudian bergetar sebagai simpati terhadap tekanan suara. Selaput getar ini dipasang pada lemari yang memiliki kedalaman tertentu dan bahan pengisi. Penyerap diafragma bekerja mirip dengan membran dengan kinerja lebih per kaki persegi.

Hitung frekuensi resonansi Helmholtz Slot Absorber

Rumus Frekuensi Resonan

fo = 2160 * akar persegi (r / ((d * 1.2 * D) * (r + w)))

fo = frekuensi resonansi

r = lebar celah

d = ketebalan bilah

1.2 = koreksi mulut

D = kedalaman rongga

w = lebar bilah

2160 = c / (2 * PI) tetapi dibulatkan

c = kecepatan suara dalam inci / detik

Jika celah bervariasi, katakanlah 5mm, 10mm, 15mm, 20mm dan dinding miring seperti yang ditunjukkan di bawah ini, resonator low mid band lebar dibuat yang masih menjaga frekuensi tinggi tetap hidup.

 

Ingat rongga belakang harus kedap udara!

Dengan mengerjakan lebar slat dan celah slat yang berbeda, Anda dapat membuat resonator menengah rendah broadband pada frekuensi tertentu.

Credit : mh-Audio.nl , acousticfields

Akustik Kamar Hotel – bagaimana kebisingan memengaruhi kenyamanan seseorang di hotel

By | Articles, Environmental Noise, Kebisingan, News, Uncategorized, Vibration, Voice | No Comments

Hotel telah memainkan peran penting selama pandemi saat ini. Di negara-negara tertentu, pemerintah daerah telah mengumumkan kewajiban bagi mereka yang masuk dari luar negeri untuk melakukan karantina hotel. Mengambil Malaysia sebagai contoh, wisatawan yang memasuki negara terlepas dari negara mana pun diharuskan menjalani karantina hotel hingga 10 hari (per Januari 2021), di mana otoritas lokal akan mengatur kamar untuk mereka kecuali jika pelancong memilih Paket Premium yang tentunya harganya lebih mahal dari standar. Wisatawan harus melakukan tes COVID di antaranya untuk memastikan bahwa mereka negatif COVID dan mengisolasi mereka di hotel akan memastikan bahwa tidak akan ada kemungkinan penyebaran virus ke publik karena semua pelancong harus dianggap sebagai pembawa risiko potensial. .

Kenyamanan kamar hotel

Mungkin banyak yang bertanya-tanya: Bagaimana kebersihan ruangan? Apakah makanan yang disediakan enak? Bagaimana dengan kekuatan Wi-Fi di sana?

Namun ada satu hal yang terkadang diabaikan orang: Kebisingan. Dari studi yang dilakukan oleh J.D. Power North American Hotel Guest Satisfaction Survey, secara konsisten menunjukkan bahwa keluhan tentang masalah kebisingan secara signifikan kurang dilaporkan, dan pada akhirnya hampir tidak terselesaikan (Simonsen, 2019). Bayangkan tinggal di ruang tertutup selama lebih dari 10 hari, di mana Anda perlu mengalami kebisingan terus-menerus dari tetangga Anda, atau dari luar ruangan seperti kebisingan lalu lintas atau konstruksi, bagaimana perasaan Anda? Melihat beberapa postingan ulasan hotel di Grup Dukungan Karantina Malaysia (MQSG) yang dibuat untuk membantu pelancong yang datang ke Malaysia, tampaknya ada banyak postingan yang mengeluhkan gangguan kebisingan selama masa karantina mereka. Masalah khas yang dihadapi oleh anggota meliputi:

  1. Kebisingan lalu lintas – hotel terletak di sebelah jalan yang sibuk
  2. Kebisingan konstruksi di siang hari dari situs terdekat
  3. Tetangga yang keras – berbicara dengan keras terutama pada jam-jam tidur

Tepatnya, ini adalah gangguan serupa yang akan dialami di rumah hunian.

Untuk masa tinggal jangka pendek, ini mungkin bukan menjadi perhatian utama, tetapi ini adalah kasus yang sama sekali berbeda untuk karantina. Jumlah kebisingan yang tidak wajar setiap hari dalam jangka panjang, terutama setelah penerbangan yang lelah dan transisi di bandara, akan menyebabkan keadaan yang tidak diinginkan pada kesehatan seseorang (fisik dan mental).

Kebisingan dan Gangguan Tidur

Bagi orang yang sangat sensitif terhadap kebisingan, hal pertama yang dapat diamati adalah mereka tidak bisa tidur atau bahkan istirahat dengan nyenyak. Hal ini akan mengakibatkan kurang tidur, yang secara perlahan menguras energi untuk melakukan tugas sehari-hari. Menurut Hume, banyak dari bidang penelitian yang menyatakan bahwa gangguan tidur akibat kebisingan lingkungan memiliki efek paling merugikan bagi kesehatan. Memiliki tidur malam yang tidak terganggu bahkan dianggap sebagai hak dasar dan prasyarat untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan yang berkelanjutan (Hume, 2010). Hume menyebutkan bahwa polusi suara dapat digambarkan sebagai “wabah modern yang tidak terlihat” yang dapat mengganggu proses kognitif sehingga mengganggu kualitas tidur.

Untuk mengatasi masalah kebisingan yang mempengaruhi kualitas tidur, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO – Kantor Eropa) telah membawa para ahli dengan dokumen yang relevan dalam beberapa tahun terakhir untuk membuat Panduan Kebisingan Malam untuk Eropa. Pedoman tersebut berisi ulasan terbaru tentang gangguan kebisingan dan potensi risiko bagi kesehatan manusia. Di bawah ini adalah empat rentang tingkat suara eksternal yang terus-menerus di malam hari, yang berkaitan dengan kebisingan malam dan efek kesehatan populasi:

<30 dB – tidak ada efek biologis substansial yang dapat diharapkan

30-40 dB – efek utama pada tidur mulai muncul dan efek samping pada kelompok rentan

40-55 dB – peningkatan tajam dalam efek merugikan kesehatan sementara kelompok rentan menjadi sangat terpengaruh

> 55dB – efek kesehatan yang merugikan sering terjadi dengan persentase penduduk yang sangat terganggu

Pedoman ini membantu untuk memahami pengaruh kebisingan pada tidur, meskipun sebagian besar topik ini masih mengandalkan pemahaman sepenuhnya tentang dasar-dasar sifat tidur.

Solusi Akustik untuk Hotel

Sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya, keluhan kebisingan kamar hotel terutama meliputi kebisingan lalu lintas, kebisingan dari tetangga dan kebisingan konstruksi. Karena suara bergerak dalam bentuk gelombang, peredaman suara akan menjadi salah satu konsep terbaik untuk bertindak sebagai penghalang yang secara efektif dapat menghentikan gelombang suara memasuki ruangan dari luar.
Biasanya, ada empat metode untuk mencapai efek kedap suara untuk kamar hotel (SoundGuard, 2019):
• Penyerapan – menambahkan bahan isolasi suara seperti wol mineral atau fiberglass untuk penyerapan suara, sehingga mencegah suara lewat
• Redaman – gelombang suara sering menyebabkan getaran di antara partikel udara. Redaman membantu mengurangi atau menghilangkan efek getaran dengan bertindak sebagai penghalang yang tidak bergetar
• Decoupling – Dalam istilah awam, ini juga berarti memisahkan dinding dengan menambahkan lapisan isolasi di antara dua lapisan drywall.
• Massa – Memanfaatkan material yang lebih tebal, lebih berat, atau lebih padat untuk memblokir suara

Saat memilih bahan yang tepat untuk insulasi, penting untuk memperhatikan peringkat Sound Transmission Class (STC). Peringkat STC menentukan keefektifan material dalam mengurangi suara di udara. Semakin rendah peringkat STC, semakin sedikit suara yang dapat diblokir secara efektif. Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil isolasi yang baik, sebaiknya menggunakan material dengan nilai STC yang lebih tinggi.

Kapan Anda harus menerapkan solusi akustik?

Idealnya, yang terbaik adalah memulai dari awal, yaitu selama tahap perencanaan proyek (ya, bahkan sebelum Anda mulai membangunnya!). Mengutip kalimat yang dikatakan oleh Scott Rosenberg, presiden Jonathan Nehmer + Associates, dan kepala sekolah dengan Desain HVS, “Anda harus memikirkan dinding dalam seperti di luar” (Fox, 2018). Hal ini dikatakan untuk hotel bergaya atrium yang biasanya berstruktur seperti ruang gema raksasa, di mana kebisingan dari lobi dapat menjalar ke suite penthouse karena strukturnya. Dalam tahap perencanaan, mengalokasikan bagian mana dari hotel yang dituju juga penting untuk memastikan Anda menyimpan suara di tempat yang tepat, dan di tempat lain. Misalnya, penting untuk menempatkan fasilitas seperti gym, pub, atau bahkan spa secara strategis sehingga kebisingan dari tempat-tempat tersebut tidak akan memengaruhi tamu yang menginap di kamar hotel. Jika Anda benar-benar harus meletakkannya di atas / di bawah ruangan, pastikan menggunakan dinding atau langit-langit yang terisolasi dengan baik.

Untuk hotel-hotel yang sudah ada, waktu lain yang tepat untuk meningkatkan akustik hotel adalah selama periode renovasi. Karena Anda mengambil langkah untuk meningkatkan tampilan dan struktur hotel, mengapa tidak mempertimbangkan peredaman suara juga? Ini pasti akan membantu meningkatkan kepuasan pelanggan selama mereka tinggal.

Area yang dapat dipertimbangkan untuk kedap suara hotel selama renovasi meliputi:

  • Lantai – menambahkan alas kedap suara
  • Langit-langit – menggunakan metode decoupling (drywall berlapis ganda)
  • Pintu – beralih ke pintu berat inti padat dengan perapat
  • Dinding – menambahkan sekat antar dinding / gunakan cat kedap suara

Bagaimana Anda tahu jika hotel Anda memerlukan perbaikan akustik?

Meskipun beberapa mungkin baru mulai menangani masalah setelah mendapat keluhan yang signifikan dari pelanggan, pemilik hotel harus mempertimbangkan untuk mengambil inisiatif untuk mengetahui kondisi kebisingan di dalam gedung. Awal yang baik adalah melakukan tes pengukuran kebisingan untuk memantau kondisi di setiap ruangan. Memiliki data kebisingan dari pengukuran akan membantu Anda memahami apa situasinya, dan bagaimana Anda harus mengatasinya. Di sinilah konsultan akustik harus turun tangan.
Disarankan untuk berkonsultasi dengan spesialis akustik untuk mendapatkan solusi yang paling sesuai untuk casing Anda, karena tidak semua solusi dapat diterapkan untuk semua kondisi. Konsultan akustik dapat membantu Anda menganalisis kondisi dengan menggunakan metode seperti pemetaan kebisingan dalam ruangan, penghitungan isolasi material, dan bahkan saran kecil seperti menambahkan jenis furnitur tertentu untuk membantu penyerapan suara di ruangan itu sendiri.

Pengaruh Perbaikan Akustik pada Hotel

Terbukti dengan peningkatan akustik hotel, bisnis juga bisa ditingkatkan. Misalnya, Premier Inn di Inggris telah memelopori desain baru “kamar tidur terapung” pada tahun 2011 di hotelnya di Leicester Square. Desain baru ini memungkinkan hotel untuk mengatasi kebisingan lingkungan dan kebisingan yang datang dari klub malam di lantai dasar. Premier Inn juga telah mengubah fokus mereka dari biaya menjadi kualitas tidur pelanggan, yang memungkinkan mereka menjadi salah satu hotel dengan peringkat terbaik di London (Simonsen, 2019). Dengan demikian, bisnis dan reputasi hotel akan sangat meningkat dengan menjaga aspek kebisingan.

Sekarang, kembali ke topik awal artikel ini. Hotel tidak lagi hanya digunakan sebagai akomodasi untuk liburan atau perjalanan bisnis. Hotel memainkan peran penting selama pandemi ini, menjadi pusat karantina di banyak negara. Oleh karena itu, penting untuk memastikan kenyamanan pelanggan (atau mereka yang berada di bawah karantina) selama mereka menginap, baik secara sukarela maupun tidak. Ulasan mereka membuat banyak perbedaan, yang akan sangat memengaruhi citra hotel bagi publik. Yang terpenting, kamar yang bagus dan kedap suara berarti lebih sedikit kebisingan, menghasilkan kualitas hidup dan tidur yang lebih baik. Oleh karena itu, pemilik hotel dihimbau untuk menyelidiki aspek akustik properti mereka, untuk diri mereka sendiri, dan untuk pelanggan.

References

Fox, J. T. (2018, July 17). Careful hotel design keeps noise in check. Retrieved February 4, 2021, from Hotel Management: https://www.hotelmanagement.net/design/careful-hotel-design-keeps-noise-check


Hume, K. (2010). Sleep disturbance due to noise: Current issues and future research. Noise Health, 12(47), 70-76. Retrieved February 2, 2021, from https://www.noiseandhealth.org/article.asp?issn=1463-1741;year=2010;volume=12;issue=47;spage=70;epage=76;aulast=Hume

Simonsen, J. (2019, June 20). Why and how to reduce noise in hotel rooms. Retrieved February 3, 2021, from Rockwool: https://www.rockwool.com/group/advice-and-inspiration/blog/why-and-how-to-reduce-noise-in-hotel-rooms/

SoundGuard. (2019). Hotel Sound Reduction – How to Soundproof a Hotel Room. Retrieved February 3, 2021, from SoundGuard: https://soundguard.io/hotel-sound-reduction-soundproof-hotel-room/

Structure borne Noise: The way it is propagate and how we can control this particular vibration.

By | blog, Kebisingan, News, Uncategorized, Vibration | No Comments

Suara bertransmisi melalui dua cara. Pertama, suara merambat melalui udara (airborne sound). Ketika noise yang ditimbulkan berasal dari rambatannya melalui udara maka perlu dikembangkan sebuah transmission loss dari ruang sumber ke ruang penerima untuk mengurangi noise yang merambat. Transmission loss adalah parameter penting dari sebuah partisi seperti pada dinding dan slab. Cara transmisi kedua adalah suara yang merambat melalui struktur (structure borne sound). Structure borne sound adalah suara yang ditimbukan dari sumber getaran dan impact sound. Sumber tersebut bertransmisi melalui bagian struktur yang solid pada bangunan seperti, lantai, column, dinding, pipa dan duct.

Lalu bagaimana structure borne sound dapat merambat?

Pada mesin beroperasi dan menimbulkan getaran yang berosilasi (tahap Generation) kemudian mentransfer energi osilasi tersebut ke struktur pasif (tahap Transmission), kemudia energi didistribusikan melalui system structural (Propagationi) terakhir energi tersebut menggetarkan udara dan menjadi suara (Radiation). Berikut adalah proses dari proses structure borne sound.

Seperti kita ketahui bahwa cepat rambat suara di benda solid lebih cepat dibandingkan dengan suara di udara. Sumber dari structure borne sound dalam bangunan antara lain:

1. Pumps: reciprocrating and centrifugal
2. Compressor: AHU, cooling tower
3. Electrical: Motor, generator, transformaers, UP
4. Mesin lainnya.


Structure borne ini akan menimbulkan efek di antaranya efeknya terhadap struktur dan efek akustiknya. Pada struktur akan terjadi kerusakan pada pondasi, terdapatnya retakan pada bagian bangunan, dan masalah yang akan mempersulit dalam menanganinya. Untuk efek dari akustiknya adalah noise yang ditimbulkan akan mengganggu penghuni bangunan, noise mungkin akan berinterferensi dengan instrument lain, suara getaran menyebabkan tekanan darah inggi, sakit kepala, dan tuli.


Lalu bagaimana mengurangi getaran atau suara yang ditimbulkan dari struktur?


Hal yang paling utama untuk dilakukan adalah getarannya harus diisolaasi. Terdapat beberapa Teknik berbeda dalam mengisolasinya untuk mengurangi noise dan getaran yang diklasifikasikan ke dalam 2 hal.
1. Active vibration isolation
Cara ini dilakukan dengan modifikasi pada mesin getaran untuk mengontrol amplitude getarannya. Dengan itu efek getaran akan terminimalisasi. Sehingga cara ini adalah dengan menangani mesin itu sendiri
2. Passive vibration isolation.
Jika active vibration isolation adalah modifikasi pada mesin untuk mengontrol getaran maka pada passive vibration isolation adalah dengan mengontrol amplitude selama propagasinya dengan mengisolasi getaran dari mesin yang bergetar. Jadi yang dilakukan adlaah dengan meminimalkan propagasi suara dari ruang sumber ke ruang penerima dengan mengubah konfigurasi bangunan, dan element bangunan lainnya.
Dalam menangani masalah getaran dan structure borne sound maka perlu diketahui berdasarkan sumber, jalur transmisinya dan penerima.


a. Sumber: sumber ini biasanya berasal dari getaran mekanis atau gangguan aliran fluida yang dihasilkan secara internal oleh mesin. Sebagai contoh adlaah pipa yang mengalirkan air atau udara. Apabila alirannya berupa aliran laminar maka akan lebih mudah dalam mengontrolnya namun apabila alirannya turbulensi makan akan lebih sulit menanganinya.
b. Jalur Transmisi: jalur transmisi adalah jalur struktural atau udara yang digunakan untuk mentransmisikan noise ke penerima. Terkadang melalui struktur, terkadang melalui udara dan terkadang melalui struktur dan udara. Jalur ini perlu dikaji untuk mengetahui caranya menjalar dari sumber ke penerima dan bagaimana penangannya.
c. Penerima: sistem yang merespons kebisingan atau dapat disebut sebagai area sensitive terhadap kebisngan sumber


Solusi yang dapat dilakukan untuk menangani getarannya berdasarkan bagiannya adalah


1. Solusi yang dilakukan pada sumber:
a. Memindahkan mesin di atas pondasi yang kokoh dan sejauh mungkin dari area sensitive. Setiap mesin yang menimbulkan getaran harus diletakkan pada lantai yang paling bawah (ground floor). Hal ini dikarenakan terdapat semacam solid base yang menambah stiffness pada lantai dasar. Jadi secara otomatis getarannya akan terhenti atau getaran tidak merambat dari mesin ke komponen lain. Meskipun akan tetap merambat, akan tetapi rambatannya tidak sebesar jika diletakkan di lantai atas yang bisa menyebar ke bawah. Jika mesin yang menimbulkan getaran ini diletakkan di lantai atas, maka transmisi yang akan ditanggung struktur sangat tinggi karana seluruh support dan stiffness-nya akan hilang sehingga dapat berdampak pada lantai di bagian bawah.
Apabila dalam kasus tertentu, mesin tidak dapat diletakkan di lantai paling bawah, mesinnya harus diletakkan di sudut ruangan tidak boleh di tengah slab. Mesin yang diletakkan di tengah akan memproduksi suara dari struktur yang tinggi karena stiffness dibawahnya relative rendah apalagi jika berada di lantai atas. Mesin setidaknya harus dikeliling dua sisi column atau balok karena hal ini akan menambahkan stiffness dan akan memberikan semacam pengurangan dalam perambatan getaran.
b. Jika diperlukan ganti mesin dengan kualitas yang lebih tinggi dan tipe mesin yang lebih sedikit menimbulkan getaran dan kebisingan. Selain itu, dengan mengubah kecepatan operasi mesin dan frekuensi operasinya untuk menghindari resonansi pada struktur.
c. Menggunakan active vibration control dan absorber untuk mereduksi noise yang terjadi sesuai dengan perhitungan yang belaku.

2. Solusi yang dilakukan pada jalur transmisi
a. Meminimalkan transmisi getaran dengan memasang isolator berupa spring dan atau inertia block yang dipasang pada bagian mesin. Mesin tetap mengeluaran getarannya sendiri namun ketika getarannya merambat ke elemen bagian dari bangunan sejumlah energinya akan diserap oleh spring atau inertia block.
b. Structural discontinuity: memutuskan rambatanannya dari struktur dalam benuk sambungan konstruksi untuk menghentikan penyebaran suara yang ditanggung struktur.

c. Mounting operation: cara ini paling sering digunakan untuk menghentikan atau mengurangi isolasi getaran. Hal ini bisa dilakukan dengan menambahkan spring atau beberapa jenis bantalan logam (Inertia block) di bawah mesin seperti gambar di bawah ini.

3. Solusi yang dilakukan pada ruang penerima
a. Menambahkan redaman structural di area penerima untuk meminimalkankan efek getaran
b. Mengisolasi area penerima dari jalur perambatan getaran.

Pada pembahasan selanjutnya, kita akan membahas bagaimana perhitungan yang tepat dalam mengisolasi getaran dan structure borne noise untuk mereduksi dampak yang diterima.

Ditulis oleh :

Adetia Alfadenata (Acoustic Engineer) | GEONOISE INDONESIA | email: support.id@geonoise.asia

Evaluasi Getaran Pada Tubuh Manusia

By | Articles, Environmental Noise, Kebisingan, Uncategorized, Vibration | 30 Comments

Getaran adalah bentuk gelombang mekanik dengan gerakan bolak-balik yang mentransmisikan energi yang sama di sekitar kesetimbangan di mana benda berada posisi yang diam. 

Biasanya getaran yang dirasakan pada jalan raya akibat aktifitas kendaraan dapat ditoleransi yang tinggi dari manusia. Akan tetapi, apabila getaran tersebut berada pada bangunan maka manusia akan cenderung lebih sensitive dan merasa terganggu dengan getaran sedikit saja. Getaran pada bangunan dapat dideteksi oleh penghuni dan dapat memberikan dampak bagi meraka seperti kualitas hidupnya dapat berkurang dan juga efisiensi mereka dalam bekerja.

Devinisi getaran, mengapa penting mengaji getaran

Terdapat dua jenis getaran yang di analisis pada tubuh manusia:

1.Hand arm vibration

Pemaparan getaran hanya di bagian tubuh tertentu, yaitu lengan dan bahu.

2.Whole body vibration

Whole body vibration adalah pemaparan getaran ke seluruh tubuh. Hal ini dapat dirasakan ketika seseorang sedang berdiri, duduk atau telentang. Pembahasan kali ini akan berfokus pada whole body vibration atau getaran pada seluruh tubuh. Umumnya, toleransi tubuh terhadap getaran yang terjadi pada lalu lintas akibat kendaraan lebih tinggi dibandingkan dengan getaran yang dirasakan di dalam Gedung. Getaran yang secara sensitive dapat dirasakan oleh penghuni gedung atau bangunan dapat mengurangi kualitas kerja, kenyamanan dan juga kesehatan.

Nilai getaran yang disebabkan oleh mesin berada pada frekuensi rendah. Umumnya, getaran diemisikan melalui airborne dan merambat ke bagian gedung. Dalam mengevaluasi getaran maka perlu diketahui tipe getaran yang terjadi. Evaluasi ini sangat diperlukan untuk mereduksi getaran yang bisa terjadi atau mitigasi untuk kondisi eksisting dalam rencana penggunaan lahan akibat getaran oleh konstruksi yang baru beroperasi.

Tipe gataran berdasarkan durasi rambatannya:

Pengukuran getaran dilakukan pada 3 sumbu axis, yaitu x, y, dan z dengan seluruh frequencyweighted. Getaran ini diukur dan ditentukan berdasarkan tipe getarannya untuk evaluasi dan langkah mitigasi selanjutnya. Tipe getaran tersebut adalah:

1.Continuous vibration

Countinous vibration memiliki sinyal getaran dengan magnitude yang bervariasi atau konstan terhadap waktu (daytime/night-time) dalam suatu periode. Tipe getaran ini biasanya dinilai berdasarkan pembobotan percepatan rms ( . Tabel 1 menunjukkan nilai yang diizinkan dan nilai maksimalnya dengan frekuensi 1-80 Hz. Nilai  ditentukan bedasarkan fungsi ruangnya seperti yang diperlihatkan pada Tabel 1.

Efek getaran akan memiliki efek yang berbeda untuk setiap frekuensi. Maka dari itu, perlu dilakukan evaluasi untuk setiap frekuensi.

Tabel 1. Preferred and maximum weighted rms values for continuous and impulsive

 

 

 

*daytime (7 am-10pm), night-time (10 pm-7 am)

2.Impulsive vibration

Getaran yang bersifat impulsive atau seperti guncangan dengan durasi getaran kurang dari 2 detik dan tidak lebih dari 3 kali per periode waktu (daytime/night-time). Nilai getaran juga ditentukan seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1.

3.Intermitten vibration

Getaran yang terjadi sesekali dan memiliki magnitude yang juga bervariasi atau konstan terhadap waktu. Getaran ini dinilai dengan menggunakan Vibration Dose Value (VDV)

Di mana    T= total periode (s)

                  VDV= (m/s1,75) pada weighted

Perlu diperhatikan bahwa nilai VDV lebih sensitive terhadap puncak (peak) dalam gelombang akselerasi. VDV mengakumulasi nilai getaran selama periode siang dan malam hari. Nilai VDV yang dapat diterima diperlihatkan pada Tabel 2

Tabel 2. Acceptable vibration dose values for intermittent vibration (m/s1.75)

 

 

 

*daytime (7 am-10pm), night-time (10 pm-7 am)

Jika terdapat getaran yang berulang maka total vibration untuk tiap periode adalah

VDVi= Individual Dose Value

Target desain harus ditentukan pada preffered value. Nilai maksimum hanya diizinkan untuk beberapa kasus tertentu seperti, getaran yang terjadi berlangsung singkat atau dalam jangka waktu yang tidak lama dan atau segala langkah untuk desain mengurangi getaran dilakukan semaksimal mungkin.Apabila nilai getaran melebih preffered value maka perlu dilakukan langkah mitigasi. Pada pembahasan selanjutnya, kita akan membahas bagaimana menentukan langkah mitigasi.

Reference

[1]      Assessing Vibration : a technical guideline. Department of Environment and Conservation, 2006.

 

[2]      The British Standards Institution, “Evaluation Of Human Exposure To Vibration In Buildings (1 Hz to 80 Hz) – Guide For The Evaluation Of Human Exposure To Whole-Body Vibration,” p., 1992.

 

[3]      ISO 2631-1, “Mechanical Vibration and Shock-Evaluation of Human Exposure to Whole-body Vibration-Part 1.” 1997.