Tag

bebas polusi

Kebisingan Pada Sistem HVAC

By | Articles

Salah satu hal yang menjadi masalah tak terduga suatu bangunan berkaitan dengan sistem HVAC adalah kebisingan yang ditimbulkannya. Penghitungan kebisingan hasil dari akumulasi bagian-bagian dari sistem HVAC sangat diperlukan, agar tidak terjadi kebisingan di ruangan-ruangan yang diinginkan.

Apa yang perlu diperhatikan dalam mendesain sistem HVAC?

Apakah ada langkah singkat untuk menghindarinya?

Dalam artikel ini akan dibahas secara singkat terkait kebisingan yang terjadi pada system HVAC  dan bagaimana menghindarinya. 

Setiap suara yang terdengar biasanya dapat diidentifikasi melalui range frekuensi kebisingannya, begitupun dengan kebisingan yang berasal dari sistem HVAC. Kebisingan yang berkaitan dengan sistem HVAC dibagi menjadi 3 cakupan frekuensi, yaitu:

  • Frekuensi rendah

Kebisingan dari Fan, secara umum cakupannya adalah pada frekuensi 16 Hz hingga 250 Hz;

Variable Air Volume (VAV) Box Noise pada range frekuensi 125 Hz hingga 500 Hz.

  • Frekuensi menengah

Airflow ataupun kebisingan hasil turbulensi yang terjadi pada duct berkisar pada range frekuensi 31.5 Hz – 1000 Hz.

  • Frekuensi tinggi

Kebisingan Damper dan diffuser yang memberikan kebisingan pada range frekuensi 1000 Hz – 4000 Hz.

Ketiga kategori yang telah dijelaskan di atas dapat dihindari dengan mengetahui dari mana saja kebisingan tersebut berasal sehingga dapat menjadi perhatian lebih ketika mendesain saluran duct, seperti bentuk duct dan material yang dipakai pada setiap komponen sistem HVAC. Banyak cara agar suara dari sumber tertentu menjalar ke suatu area atau tempat, namun secara garis besar kebisingan pada sistem HVAC menjalar melalui 5 hal, diantaranya:

Sistem HVAC Acoustic – GeoNoise Indonesia
  • Ductborne Noise

Ductborne Noise berasal dari suara fan yang menjalar di sepanjang duct baik upstream maupun downstream terhadap arah arus fan. Penjalaran terjadi dengan mudah dan cepat karena kecepatan suara lebih cepat dari kecepatan udara dalam duct itu sendiri. Noise menjalar melalui saluran duct dan memberi kebisingan pada ruangan penerima, baik lokasi supply maupun return air.

  • Radiated Equipment Noise

Radiated equipment noise atau kebisingan yang berasal dari radiasi peralatan bising HVAC terjadi melewati lantai, atap ataupun dinding. Hal ini menjadikan suara bising terdengar pada ruangan sekitarnya. Contohnya, ketika pemasangan unit HVAC berada di samping ruang kerja, dengan sistem insulasi suara dinding pemisah yang kurang baik, maka suara unit HVAC akan menembus dinding dan terdengar di ruang kerja maupun di ruang sekitar unit HVAC.

  • Duct Break-in Noise

Kebisingan yang bersumber dari Ceiling Plenums atau dari perangkat Air Conditioning, ruang pemasangan dan sumber bising lainnya, akan menembus saluran duct dan kemudian menjalar menuju ruangan bersamaan dengan arus pada saluran duct. Jadi jika dimungkinkan, hindari duct melalui area bising sehingga tidak ada kebisingan yang masuk ke dalam system duct, atau jika ditinjau dari duct, hindari penggunaan material duct ringan dengan kemampuan insulasi yang rendah jika melewati ruangan-ruangan yang bising.

  • Duct Break-out Noise

Kebisingan juga dapat keluar dari dalam saluran duct lewat perimeter duct itu sendiri, hal ini akan memberikan kebisingan pada ruangan atau area sekitar duct tersebut. Umumnya hal ini terjadi dari suara bising fan, kebisingan aerodinamis (regenerated noise) di dalam duct, dan turbulensi airflow yang menyebabkan duct bergetar dan menghasilkan suara gaduh yang meradiasikan frekuensi rendah airborne noise.

  • Terminal Noise

Bagian akhir dari rantai distribusi udara pada system HVAC adalah perangkat terminal air yang diantaranya mencakup grille, diffuser, register, dan vent cover yang terbuka langsung terhadap ruang penerima. Kebisingan yang melewati diffuser dan perangkat transisi ini akan bertambah pada ruang penerima jika terdapat kemungkinan bergetar ataupun pertemuan dua arah arus udara yang berbeda. Untuk permasalahan ini yang dibutuhkan adalah penggunaan peralatan dengan spesifikasi yang baik untuk perangkat pada supply dan juga return serta desain pembelokan duct yang kurang baik. Untuk memudahkan biasanya beberapa manufaktur memberikan kode rating NC (Noise Criteria) pada perangkatnya, pilihlah sesuai dengan kebutuhan NC ruangan.

Dengan mengetahui kelima cara kebisingan tercipta, kita dapat dengan mudah mengkategorikan kebisingan pada system HVAC yang akan kita buat. Hal ini akan membantu menuntun kita dalam hal pemilihan material duct, sistem percabangan duct, enclosure unit Air Conditioning, tipe duct dan lain sebagainya sesuai dengan kemungkinan-kemungkinan bising yang akan terjadi.

Merasa Tidak Produktif? Anda Mungkin Mengabaikan Faktor Ini!

By | Uncategorized
Tidak produktif saat bekerja

Kami percaya bahwa cara terbaik untuk meningkatkan produktivitas adalah kemampuan untuk masuk ke sebuah kondisi yang disebut monoideal. Josh Kaufman dalam bukunya yang berjudul “The Personal MBA” mengatakan,

Monoidealism is the state of focusing your energy and attention only on one thing. It’s often called a ‘flow’ state: clear, focused attention on one subject for a long period of time.”

Yang jika diterjemahkan menjadi, “Monoidealisme adalah keadaan memfokuskan energi dan perhatian Anda hanya pada satu hal. Hal ini dapat juga disebut kondisi ‘mengalir’: perhatian terfokus dengan jelas pada satu subjek untuk jangka waktu yang lama.”

Agar hal ini bisa terjadi, kita harus menghilangkan potensi-potensi gangguan yang dapat terjadi. Contohnya, sebagian orang memilih untuk bekerja sangat awal di pagi hari atau larut malam demi terciptanya produktivitas tinggi – karena pada hari-hari biasa, tidak akan ada yang menelepon dan mengganggu Anda pada jam 4 pagi.

Namun, kebanyakan dari kita bekerja di kantor yang beroperasi di jam kerja pada umumnya (bukan jam-jam sunyi bebas gangguan). Kabar baiknya, kita masih dapat mengelola potensi gangguan kita dengan mengetahui apa yang paling mengganggu kita di waktu kerja normal tersebut. Anda dapat mencoba mengalokasikan waktu untuk masuk pada kondisi monoideal dengan cara membebaskan diri dari gangguan selama waktu tersebut. Misalnya, Anda dapat mengaktifkan mode penerbangan pada ponsel Anda dan mematikan notifikasi email dari jam 8 pagi hingga jam 11 siang. Kemudian Anda dapat mulai memeriksa email serta berkomunikasi dengan orang lain dan rekan-rekan Anda dari jam 11 siang hingga waktu makan siang. Pilihan waktu tersebut tentunya akan sangat tergantung pada jenis pekerjaan yang Anda lakukan dan juga berapa banyak waktu yang Anda perlukan untuk berada dalam kondisi monoideal.

Renovasi gedung di jam kerja

Dalam melakukan pengelolaan waktu tersebut, sayangnya terdapat hal-hal yang di luar kendali Anda, misalnya pekerjaan renovasi gedung di lantai atas, rekan kerja Anda yang sedang sing along dengan lagu yang ia dengarkan, orang-orang di ruangan sebelah tertawa keras (mungkin mereka sedang membicarakan bos mereka?), dan lain-lain. Jika bukan gangguan yang muncul di depan mata Anda, seperti notifikasi yang muncul di layar Anda, sebagian besar gangguan yang datang muncul dalam bentuk suara, atau mungkin lebih baik jika kita sebut “kebisingan”.

Kebisingan adalah pembunuh produktivitas yang mungkin Anda abaikan – terutama jika Anda telah sukses melewati tahap teralihkan perhatiannya oleh telepon Anda, bermain Facebook di komputer Anda dan melihat video kucing di Youtube. Untungnya, kebisingan dapat dikelola dengan beberapa cara. Pilihan yang paling mudah untuk perkantoran dan tempat bekerja adalah membuat peraturan terkait kebisingan dan membuat semua orang sadar bahwa kebisingan dapat mengurangi produktivitasnya dan rekan-rekannya. Sebagai contoh, perusahaan dapat membuat peraturan bahwa pekerjaan renovasi bangunan, bernyanyi dan bergosip harus dilakukan di luar jam kantor. Cara lain adalah dengan memisahkan area untuk orang yang ingin fokus dan area untuk orang dapat bersosialisasi dan berdiskusi dengan rekan kerja mereka.

Cara terbaik untuk mengelola kebisingan?

Ada, yaitu dengan mempertimbangkan kebisingan dari awal proses desain ruang kerja. Ini bisa menjadi proses yang panjang dan kompleks di mana ada banyak aspek yang harus dipertimbangkan dalam merancang kantor yang ideal. Dibutuhkan keseimbangan antara keindahan visual, filosofi perusahaan, fungsionalitas, kesehatan, keselamatan dan semua aspek lain yang ingin kita perhitungkan. Sering kali, semua aspek itu akan berhubungan dengan kebisingan atau akustik dalam beberapa hal, tergantung pada kasusnya yang selalu unik dan berbeda.

Bagi kami, pekerja di bidang akustik, berikut ini adalah hal-hal yang biasanya kami pikirkan ketika membantu orang lain merancang ruang kerja mereka (dan lingkungan buatan lainnya):

  • Ambient noise: Kami ingin tingkat kebisingan di dalam ruang kerja berada pada rentang yang dikehendaki. Kebisingan dari luar seperti lalu lintas, kereta api, pesawat terbang dan gedung tetangga (sistem mekanik tetangga bisa jadi cukup mengganggu), atau kebisingan dari dalam bangunan seperti sistem HVAC dan lift perlu untuk dikontrol.
  • Insulasi suara: Kami tidak ingin mendengar suara yang tidak ingin kami dengar dari ruang sebelah, atas atau bawah. Dengan mendesain sistem plafon, lantai, dan dinding yang sesuai, isolasi suara yang cukup dapat dicapai.
  • Akustik ruang: Kami ingin dapat mendengarkan dengan nyaman dan memahami informasi verbal yang kami inginkan. Ini sangat penting terutama di ruang pertemuan dan auditorium.
  • Sistem pengeras suara dan sistem Public Address: Kami ingin sistem penguatan suara dan public address dapat didengar dengan jelas tanpa mengganggu orang lain yang tidak ingin mendengarnya.

Semua hal di atas juga bisa dilakukan setelah gedung dan ruang kerja dibangun. Tetapi jika dilakukan sebelum dibangun, Anda akan memiliki lebih banyak opsi dan efisien secara biaya daripada mengubah apa yang sudah dibangun.

Jadi, jika Anda adalah orang yang sangat produktif, atau jika Anda ingin mencapai fokus yang tinggi saat bekerja, kami sarankan Anda mempertimbangkan aspek kebisingan dalam memilih ruang tempat Anda bekerja.